Dark/Light Mode

Demi Pertahankan Basis Suara Pemerintah

Didiskriminasi, Muslim Sri Lanka Kini Dimusuhi

Selasa, 18 Januari 2022 06:30 WIB
Muslim Sri Langka. (Foto: Istimewa).
Muslim Sri Langka. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
Namun, jajaran pejabat saat itu berpendapat bahwa penguburan bisa mencemari air tanah. Setelah kritik dari kelompok minoritas dan Hak Asasi Manusia (HAM) meluas, Pemerintah tahun lalu akhirnya mengalokasikan ruang yang ditentukan di Sri Lanka timur untuk memakamkan para korban Covid.

Ada pula rencana yang diumumkan untuk menutup lebih dari 1.000 sekolah Islam, yang menurut Pemerintah melanggar kebijakan pendidikan nasional. “Pada periode usai perang, Muslim telah dijadikan musuh yang baru,” kata Bhavani Fonseka, seorang pengacara HAM.

“Kami telah melihat beberapa insiden di mana komunitas Muslim diserang. Saya bahkan bisa mengatakan, komunitas itu terkepung,” katanya.

Baca juga : KSP Pastikan Pemerintah Siap Hadapi Lonjakan Omicron

Sebelumnya, terkait insiden bom Minggu Paskah 2019, Hejaaz Hizbullah, pengacara HAM. yang terkenal di Sri Lanka, telah ditangkap. Ia diduga menjadi dalang peristiwa itu.

Mulanya, dia dituduh memiliki hubungan dengan salah satu pelaku bom. Pengacaranya berkata, jaksa penuntut belakanganmencabut tuduhan tersebut. Sebab, pembelanya menyebutkan fakta, Hizbullah hanya pernah terlibat dalam dua kasus sipil yang melibatkan perebutan properti untuk ayah pelaku bom tersebut, yang merupakan pedagang rempah terkenal.

Hizbullah kemudian dijebloskan ke penjara selama sekitar 20 bulan, di bawah Undang-Undang anti terorisme. Jaksa penuntut menuduhnya melakukan ujaran kebencian dan menyebabkan ketidakharmonisan masyarakat. Mereka menuduh Hizbullah berpidato di depan pemuda-pemuda Muslim yang menghasut mereka untuk membenci komunitas Kristen.

Baca juga : The Daddies Siap Manggung Di India

Hizbullah telah menghabiskan lebih dari setahun di penjara sebelum dakwaan itu dijatuhkan pada April 2021. Sejak itu, dia tetap berada di penjara. Proses pengadilan rencananya akan digelar akhir bulan ini.

Istrinya, Maram Khalifa, dengan tegas menolak semua tuduhan yang ditujukan pada suaminya. “Dia sangat vokal, sangat aktif membela hak-hak Muslim dan hak minoritas secara umum,” ujar Khalifa kepada BBC.

Tuduhan terhadap suaminya, lanjut dia, adalah pesan bagi siapapun yang ingin berbicara menentang rasisme dan menentang diskriminasi.

Baca juga : Syukur, Peminat Vaksinasi Anak Semakin Meningkat

Amnesty International tahun lalu menyebut Hizbullah, kritikus vokal Pemerintah, ditahan karena hati nuraninya. Para aktivis menyatakan, penahanan Hizbullah adalah bagian kekerasan yang terus berlanjut kepada komunitas minoritas Muslim di Sri Lanka dalam beberapa tahun terakhir. [DAY/PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.