Dark/Light Mode

Sudah Bayar Puluhan Juta Tapi Masih Nganggur

Kasus PMI Perkebunan Di Inggris Bikin Miris Nih

Kamis, 29 September 2022 08:05 WIB
Perkebunan seperti Clock House Farm memasok buah ke supermarket besar, termasuk Marks & Spencer, Waitrose, Sainsbury’s dan Tesco. (Foto BBC News Indonesia)
Perkebunan seperti Clock House Farm memasok buah ke supermarket besar, termasuk Marks & Spencer, Waitrose, Sainsbury’s dan Tesco. (Foto BBC News Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kisah miris Pekerja Migran Indonesia (PMI) ternyata masih belum juga usai. Kemarin, Direktur Jenderal Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Judha Nugraha mengatakan, Pemerintah tengah menangani kasus PMI di beberapa perkebunan di Inggris.

Selama ini, Inggris memerlukan puluhan ribu pekerja musiman setiap tahun. Sebelum Brexit dan perang di Ukraina, banyak pekerja musiman yang datang dari Polandia, Rumania dan Bulgaria.

Baca juga : Bareskrim Polri Tetapkan Bharada E Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J

Tahun lalu, dari puluhan ribu tenaga kerja yang diperlukan di perkebunan, dua pertiga di antaranya berasal dari Ukraina dan Rusia. Tahun ini, agen perekrut mencari dari negara yang lebih jauh termasuk Indonesia, Vietnam, Mongolia, Nepal, Tajikistan, Kazakhstan dan Kyrgystan.

Agen-agen perekrutan, termasuk AG Recruitment, mencari tenaga kerja di luar Eropa di tengah kekurangan tenaga kerja musiman. Untuk di Indonesia, AG Recruitment bekerja sama dengan PT Al Zubara Manpower Indonesia (PT AMI), perusahaan penempatan pekerja migran legal.

Baca juga : Mardani Maming Sebut Kasusnya Murni Urusan Bisnis

Dilansir Guardian Minggu, 25 September 2022, PMI rela membayar lebih dari 2.500 poundsterling atau Rp 40 juta kepada agen di Jakarta untuk mendapat pekerjaan di perkebunan Inggris.

Seorang pekerja mengatakan kepada Guardian bahwa ia membayar uang muka sebesar 1.000 pound (Rp 16 juta) pada Juli lalu kepada sebuah agen di Jakarta untuk menjamin pekerjaan di bidang pertanian dengan perekrut dari Inggris. Namun dia mengeluh, karena telah menjadi salah satu dari beberapa orang yang dibiarkan menganggur dan kehabisan uang dengan harapan mendapatkan pekerjaan pertanian di Inggris.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.