Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sama-Sama Ikut AMM-PMC Ke-56
AS: Rusia Nggak Niat Berdamai
Senin, 17 Juli 2023 07:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Amerika Serikat (AS) tidak melihat ada tanda-tanda perubahan dari Rusia, terkait agresi di Ukraina. Washington menilai, Moskow tidak memiliki niat untuk terlibat dalam penyelesaian konflik secara damai.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar (Menlu) AS Antony Blinken di Jakarta, Jumat (14/7) malam, usai menghadiri rangkaian pertemuan ASEAN Ministerial Meeting-Post Ministerial Conference (AMM-PMC) ke-56. Menurut Blinken, Menlu Rusia Sergey Lavrov, yang juga hadir dalam rangkaian AMM/PMC, tidak konstruktif atau produktif dalam masalah apa pun.
Baca juga : Rayakan HUT Jakarta Ke-496, Ancol Siap Hadirkan Berbagai Hiburan
“Kami tidak melihat tanda-tanda dari Rusia kalau mereka benar-benar ingin terlibat dalam diplomasi yang berarti dan mengakhiri perang yang dimulainya,” kata Blinken, di Hotel St. Regis, Jakarta Selatan.
Tidak seperti negaranya, dan juga dan banyak negara lain, menurut Blinken, Lavrov fokus pada presentasi dan agenda yang benar-benar negatif. Di mana Lavrov secara efektif menjelaskan setiap masalah di dunia selalu diakibatkan AS.
Baca juga : Silakan Sandiaga Maju Pilpres, Tapi Nggak Lewat Gerindra
Berbeda dengan Lavrov, kata Blinken, AS benar-benar fokus pada agenda afirmatif yang dimiliki dengan ASEAN. “Ada perbedaan yang sangat mencolok dalam fokus yang kami bawa ke agenda afirmatif itu, serta visi bersama untuk masa depan kawasan ini,” paparnya.
Lebih lanjut, Blinken bilang, dalam joint communique para Menlu ASEAN, menegaskan mendukung rakyat Ukraina, beserta dengan integritas teritorial, kedaulatan, kemerdekaan. Menurutnya, pernyataan ASEAN sangat jelas. Berdasarkan prinsip dasar Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). “Hampir setiap negara di kawasan ini telah berbicara jelas tentang hal itu. Baik melalui pernyataan di PBB, atau secara mandiri,” katanya.
Baca juga : PKB Dan Gerindra Belum Satu Suara
Blinken mengaku tidak mendengar apa pun dari Lavrov, yang mengarah pada perubahan arah terkait apa yang dilakukan Rusia di Ukraina. Menurut catatannya, tindakan tersebut akan berdampak di wilayah ASEAN. “Saya sebutkan sebelumnya, hanya efek pada harga pangan, pada harga energi oleh agresi Rusia dalam harga pangan,” jelas politikus Partai Demokrat AS itu.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya