Dark/Light Mode

Kehilangan Banyak Suara Di Pemilu Negara Bagian

Kursi PM Anwar Ibrahim Digoyang Kubu Oposisi

Senin, 14 Agustus 2023 05:46 WIB
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (tengah) saat jumpa pers di World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu, 12 Agustus 2023, jelang tengah malam. (Foto CNA/FADZA ISHAK)
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (tengah) saat jumpa pers di World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu, 12 Agustus 2023, jelang tengah malam. (Foto CNA/FADZA ISHAK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nasib Pemerintah Malaysia pimpinan Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim jadi tanda tanya. Hasil pemilu di enam Negara Bagian Malaysia, Sabtu (12/8), dianggap sebagai pembuktian penolakan dan penerimaan terhadap pemerintahan Anwar.

Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, pemilu di enam negara bagian, Selangor, Penang, Negeri Sembilan, Kedah, Kelantan dan Terengganu, jadi ajang pesta kubu oposisi yang dipimpin Koalisi Perikatan Nasional (PN). PN berhasil merebut banyak kursi Majelis negara bagian yang sebelumnya milik Koalisi Pakatan Harapan-Barisan Nasional (PH-BN), koalisi penopang Pemerintahan Anwar.

Di atas kertas, hasil pemilu negara bagian tetap mempertahankan status quo, dengan Koalisi PH-BN masih mempertahankan mayoritas kursi di tiga wilayah, Penang, Selangor dan Negeri Sembilan. Namun selisih kursi kemenangan di setiap negara bagian makin menipis. Suara PN di tiga negara bagian tersebut meningkat drastis.

Berdasarkan perhitungan Komisi Pemilihan, di Penang, PN kini mendapat 11 kursi, dari sebelumnya hanya satu. Di Selangor, kursi mereka naik lebih dari 300 persen. Dari sebelumnya lima, kini menjadi 22. Di Negeri Sembilan, kursi PN yang tadinya nol, jadi lima.

Sedangkan di negara bagian yang sebelumnya dikuasai PN, tidak ada perubahan berarti. Yang terjadi, kursi yang diraih PN justru makin meningkat.

Di Terengganu, mereka menyapu bersih seluruh 32 kursi. Di Kedah, mereka meraih 33 kursi, berbanding tiga yang diraih PH-BN. Meningkat 20 kursi dari sebelumnya. Di Kelantan, PN kembali mengalahkan PH-BN dengan telak, 43 berbanding 2.

Baca juga : Rumah Dan RS Hancur, Jutaan Orang Ngungsi

Menanggapi hasil tersebut, dalam konferensi pers di Concorde Shah Alam, Selangor, Minggu (13/8) sekitar pukul 01:00 dinihari waktu setempat, Pemimpin Koalisi Oposisi PN Muhyiddin Yassin mengatakan, hasil tersebut secara keseluruhan sangat menggembirakan. Menurutnya, pemilu di enam negara bagian itu adalah referendum rakyat yang menolak Pemerintah persatuan yang dipimpin PH-BN.

PM Anwar Ibrahim dan Wakil PM Ahmad Zahid Hamidi harus bertanggung jawab atas kekalahan yang diderita koalisi mereka. Dan secepatnya mengajukan pengunduran diri sebagai PM dan Wakil PM,” tegas Muhyiddin, dilansir Channel News Asia, kemarin.

Kubu Oposisi Sambut Keberhasilan

Muhyiddin, PM Malaysia 2020-2021 itu menambahkan, koalisi mereka bisa memenangkan 106 dari 245 kursi yang diperebutkan di enam negara bagian, dengan tingkat keberhasilan 60 persen.

“Keberhasilan mempertahankan negara bagian Kelantan, Terengganu, dan Kedah, merupakan bukti bahwa Melayu berada di belakang koalisi PN,” kata Muhyiddin.

Dia juga memuji keberhasilan PN yang meraih 22 kursi di Selangor, setelah sebelumnya hanya lima. Keberhasilan PN di wilayah itu, sambungnya, jadi bukti bahwa negara bagian itu telah menolak Pemerintah PH-BN. Padahal, Selangor sering dianggap sebagai basis dari Koalisi PH-BN.

“Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) sudah tidak relevan lagi, karena hanya meraih 19 dari 108 kursi yang diperebutkan,” cetus Muhyiddin.

Baca juga : Airlangga Ajak Semua Negara Kerja Sama Atasi Krisis Global

Sebagai informasi, UMNO merupakan salah satu partai yang diandalkan Koalisi BN untuk meraup suara kaum Melayu.

Menanggapi hasil tersebut, dalam pidatonya di World Trade Center, Kuala Lumpur, Sabtu (12/8) jelang tengah malam, Anwar menegaskan bahwa Pemerintah persatuan di tingkat federal tetap utuh. Serta berkomitmen melayani rakyat.

Anwar yang saat itu terlihat lelah bilang, pilihan rakyat harus diterima dan dihormati.

“Ini keputusan rakyat. Dalam sistem demokrasi, kita harus menghormati keputusan rakyat. Hormatilah dengan menerima hasil pemilihan,” kata Anwar, bersama para pimpinan PH-BN yang berkumpul memantau hasil pemilu di tempat itu.

Dia kembali menegaskan, Pemerintahannya akan terus bekerja keras melayani rakyat. Sejalan dengan kerangka ekonomi Madani yang diumumkannya baru-baru ini.

“Insya Allah mulai Senin (14/8), kita akan bekerja lebih keras lagi, agar Malaysia bisa meraih kesuksesan yang bisa kita banggakan,” ujarnya.

Baca juga : Kursi Cak Imin Digoyang

Pengamat politik Solaris Strategies Singapore, Mustafa Izzuddin menilai, hasil pemilu bisa dikatakan sebagai “pereda stress” bagi Anwar. Pasalnya, tidak ada perubahan politik yang cukup besar yang bisa mengubah status quo. Tapi, hasil ini memang cukup mengecewakan bagi Anwar dan koalisinya. Kendati demikian, dia menyebut Anwar masih memiliki cukup waktu sebelum pemilu Malaysia yang dijadwalkan dilaksanakan pada 2027, untuk mencari dukungan, termasuk tawar-menawar politik yang sulit, yang mungkin perlu dilakukan dalam koalisi.

Sementara pengamat politik dari Pacific Research Centre of Malaysia, Oh Ei Sun menyebut, hasil pemilu negara bagian membuat Anwar harus tetap waspada.

 “Tidak ada jaminan bahwa pemerintahannya akan bertahan sampai pemilu berikutnya,” tegasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.