Dark/Light Mode

Serahkan Mandat Ke Anwar, Mahathir Masih Main Petak Umpet

Minggu, 22 September 2019 06:01 WIB
Mahathir Mohamad (Foto: Instagram @chedetofficial)
Mahathir Mohamad (Foto: Instagram @chedetofficial)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad masih main petak umpet kapan waktu penyerahan jabatannya kepada Anwar Ibrahim. Namun, dia menegaskan akan segera menyerahkan kursinya ke Anwar.

Kemarin, Mahathir kembali menyatakan akan segera mengumumkan penyerahan jabatan PM kepada mantan wakilnya tersebut. "Saya akan memberi tahu tanggal pastinya, yang pasti saya akan menepati janji," tegasnya seperti dikutip The Star Malaysia.

Hanya saja, Mahathir belum memberi kepastian tanggal dan bulannya. Apakah penyerahan mandat dilakukan pada Mei 2020, sesuai kesepakatan koalisi partai yang berkuasa: Pakatan Harapan, juga belum pasti.

Beberapa waktu lalu, Anwar sempat menyampaikan kepada Bloomberg bahwa dia akan menggantikan Mahathir pada 2020. "Menurut pemahaman bersama, saya akan menggantikan Mahathir sekitar bulan Mei 2020, namun saya tidak terlalu mempersoalkan tepatnya bulan berapa," ucap Anwar, Rabu lalu.

Baca juga : Tak Diizinkan Bantu Urus Asap, Mahathir Tak Sakit Hati

Peralihan kekuasaan antara Mahathir dan Anwar masih menjadi teka-teki terbesar di jagad perpolitikan Malaysia. Mahathir berkali-kali menjanjikan Anwar akan menjadi penerusnya untuk duduk di kursi perdana menteri.

Kali pertama, Anwar sempat diprediksi akan menjadi orang nomor satu di pemerintahan Malaysia pada akhir 90-an. Sayang, dia mendekam di penjara. Anwar dipecat oleh Mahathir sebagai deputi perdana menteri dan menteri keuangan karena tuduhan korupsi dan sodomi pada September 1998 silam.

Anwar lantas memimpin gerakan reformasi melawan rezim Mahathir di bawah koalisi Barisan Nasional yang saat itu berkuasa. Suami Wan Azizah itu bebas pada 2004. Anwar yang menjadi pemimpin oposisi Malaysia kembali masuk bui tahun 2015 karena tuduhan yang sama, sodomi.

Mei 2018 lalu, tanpa diduga presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu dibebaskan setelah Mahathir yang kembali duduk di puncak kekuasaan, ngajuin grasi kepada Raja Malaysia. Keduanya berdamai. Berkoalisi melalui koalisi Pakatan Harapan yang meraih kemenangan mengejutkan pada pemilu tahun lalu.

Baca juga : Nggak Jadi Mundur, Agus Rahardjo Cs Plin Plan

Rumor kegagalan penyerahan mandat PM kepada Anwar juga sempat merebak. Munculnya nama Menteri Ekonomi Azmin Ali dan Menteri Besar Kedah yang juga putra Mahathir, Mukhriz Mahathir sebagai calon suksesor Mahathir, sempat bikin hubungan Mahathir dan Anwar memanas. Ditambah lagi, kubu oposisi Malaysia, termasuk perwakilan UMNO, menemui Mahathir untuk menyatakan dukungannya agar dia memerintah sampai akhir jabatan atau 5 tahun.

"Tidak ada partai koalisi yang mengindikasikan atau menfavoritkan nama lain untuk menggantikan Mahathir," yakin Anwar.

Namun, Mahathir berkali-kali menegaskan, ia tidak akan ingkar janji. Kursi PM akan diserahkan kepada Anwar Ibrahim, tidak untuk Azmin Ali ataupun Mukhriz Mahathir. Para pemimpin partai oposisi, kata Mahathir, berhak berpendapat sesuai keinginan mereka.

Namun janji tetap janji. Dia hanya akan menjadi PM sampai dua atau tiga tahun, bergantung pada kondisi Negeri Jiran ini.

Baca juga : Soal Penyerahan Mandat Ketua KPK, Presiden Diminta Jangan Terjebak

"Saya telah menyampaikan akan mundur jika kondisi masalah negara ini sudah menurun, dan dapat melanjutkan dari sana. Mungkin dua tahun, mungkin tiga tahun, saya tidak tahu. Tapi saya tidak akan mengingkari janji dengan Anwar. Apa pun yang terjadi, saya berpegang kepada janji yang saya buat," ujar Mahathir. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.