Dark/Light Mode

Cecar Serangan Israel Di Palestina, Menlu Tunjukin Taring Di Sidang Majelis PBB

Sabtu, 28 Oktober 2023 05:40 WIB
Bangunan di Gaza City hancur lebur dibombardir Israel, pada 11 Oktober 2023. (Foto AP/Fatima Shbair)
Bangunan di Gaza City hancur lebur dibombardir Israel, pada 11 Oktober 2023. (Foto AP/Fatima Shbair)

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia menunjukkan taringnya di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS). Dengan suara lantang dan berapi-api, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi mengajak semua negara menghentikan kekejaman di Palestina.

Dalam Sidang Majelis Umum (SMU) PBB, Kamis (26/10/2023), Retno menegaskan, dia berbicara bukan hanya sebagai Menlu. Tapi juga sebagai seorang perempuan, seorang ibu dan seorang nenek. Ia berpidato di hadapan Sidang Khusus Darurat Majelis Umum PBB tentang Palestina.

Data Kementerian Kesehatan Palestina yang dikelola Hamas pada Kamis (26/10/2023) menyatakan, 7.028 orang tewas karena serangan Israel yang membabi buta di Gaza sejak 7 Oktober 2023. Korban tewas kebanyakan warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita, dan lansia.

“Saya mohon, hentikan pembunuhan itu. Lindungi warga sipil. Biarkan bantuan kemanusiaan masuk. Gunakan hatimu. Gunakan hatimu untuk keadilan dan kemanusiaan,” tegas Retno.

Mata Retno memicing tajam, saat mengatakan dunia seolah menolak melihat kenyataan terjadinya petaka di Gaza, Palestina. Padahal sampai hari ini, serangan dan pembantaian di Gaza masih terus berlanjut.

Baca juga : Sukamta Bela Palestina Di Sidang Parlemen Dunia

Sebelumnya, Retno juga telah mendesak Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera melakukan aksi nyata menghentikan kekerasan di Gaza. DK PBB dinilai telah gagal mengambil langkah yang diperlukan.

Untuk itu, menurut Retno, Sidang Majelis Umum PBB harus dapat menjalankan peran yang gagal dijalankan DK PBB. Indonesia, lanjutnya, mengutuk keras atas kekejaman yang dilakukan Israel terhadap Palestina, termasuk serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah di Gaza.

“Pembunuhan, penculikan, dan hukuman kolektif atas warga sipil tanpa pandang bulu harus dikecam, karena tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional,” cecar Menlu perempuan pertama Indonesia itu.

Penyelidikan Serangan Israel

Dalam pidatonya, Retno juga meminta PBB membentuk komisi penyelidikan independen. Menurut Indonesia, ini penting, untuk menyelidiki serangan Israel terhadap rumah sakit dan tempat ibadah dan pengusiran massal warga sipil di Gaza. Indonesia juga mendesak pengiriman bantuan kemanusiaan dengan segera dan berkelanjutan.

Retno menegaskan, Indonesia akan meningkatkan tiga kali lipat bantuan melalui badan bantuan PBB untuk Palestina yang disebut UNWRA atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East. Ia juga menyerukan komunitas internasional untuk mendukung UNWRA. Retno juga menegaskan, pemindahan secara paksa warga sipil di Gaza adalah kejahatan kemanusiaan

Baca juga : Ganjar-Mahfud Panen Dukungan Dari Kiai Kampung Di Mojokerto

“Warga sipil, khususnya anak-anak, harus dilindungi dan diberikan ruang gerak yang aman,” kata Dubes Indonesia untuk Belanda periode 2012-2014 itu.

Retno juga mendesak SMU PBB mengatasi akar masalah konflik Palestina-Israel, yaitu mewujudkan solusi dua-negara. Menlu juga mengajak peserta Sidang Majelis Umum PBB untuk dapat mengadopsi draft resolusi SMU PBB mengenai Palestina (General Assembly Draft Resolution, 10th Emergency Special Session).

Semua mata tertuju saat perempuan kelahiran tahun 1962 itu berbicara di podium. Pidato Retno mendapatkan respons positif dari delegasi yang hadir.

Menlu Iran, Hossein Amirabdollahian menyatakan siap memberikan bantuan kemanusiaan bersama Qatar dan Turki. Hossein juga mengatakan, Hamas siap melepaskan sandera sipil. Sebagaimana diketahui, Hamas telah menyandera lebih dari 200 orang dari berbagai negara saat serangan 7 Oktober 2023. Hossein menambahkan, jika Hamas siap melepaskan sandera, dunia juga harus mendorong pembebasan 6.000 warga Palestina dari penjara-penjara Israel.

“Tentu saja, pembebasan 6.000 tahanan Palestina merupakan kebutuhan dan tanggung jawab komunitas global,” kata Hossein, di pertemuan yang beranggotakan 193 negara tersebut.

Baca juga : Serangan Israel Ke Gaza Makin Gila, Bu Retno Semprot PBB

Menlu Negara Mullah itu juga memperingatkan Amerika Serikat. Iran menolak perluasan perang di Gaza. Namun jika Israel tetap memperluas serangan, maka Negara Paman Sam juga terkena dampaknya.

Kemudian Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi berbicara atas nama negara-negara Arab yang menuding Israel menjadikan Gaza sebagai neraka abadi. Ia mengatakan, trauma ini akan menghantui generasi mendatang. Ayman juga mengatakan, dampak perang terhadap warga sipil Palestina sangat besar.

Sementara utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour menilai, negara-negara tertentu jelas-jelas menerapkan standar ganda. Namun ia tidak menyebutkan negara-negara mana saja itu.

“Bagaimana perwakilan negara-negara bisa menjelaskan betapa mengerikannya pembunuhan 1.000 warga Israel, dan mereka tidak merasakan kemarahan yang sama ketika 1.000 warga Palestina dibunuh setiap hari?” Mansour bertanya kepada majelis. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.