Dark/Light Mode

Pernak Pernik Pilpres Di Rusia

Nyoblos Bawa Paspor, Kertas Suara 3 Bahasa

Kamis, 28 Maret 2024 08:00 WIB
Seorang petugas di TPS Kota Ufa, Republik Bashkortostan, bersiap memasukkan surat suara ke mesin untuk dihitung pada hari penutupan Pilpres, Minggu (17/3/2024) malam. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka/RM.id)
Seorang petugas di TPS Kota Ufa, Republik Bashkortostan, bersiap memasukkan surat suara ke mesin untuk dihitung pada hari penutupan Pilpres, Minggu (17/3/2024) malam. (Foto: Kartika Sari/Rakyat Merdeka/RM.id)

 Sebelumnya 
Kertas Suara Dalam Tiga Bahasa

Keunikan lainnya, di kertas suara untuk para pemilih di Kota Ufa, Republik Bashkortostan, terdapat dua bahasa. Yaitu bahasa Rusia dan Bashkiria. Bahkan di Distrik Ishimbay, kertas suara dibuat dalam tiga bahasa. Yakni, bahasa Rusia, Bashkiria dan Tatar. Mengapa tiga bahasa?

Alasannya, agar warga Bashkortostan bisa mencoblos sesuai bahasa etnis asal mereka. Karena selain etnis Rusia, penduduk Bashkortostan juga banyak yang berasal dari etnis Bashkir dan Tatar. Mayoritas dari mereka beragama Islam. Sementara di Tanah Air, kertas suara hanya dalam satu bahasa: bahasa Indonesia.

Baca juga : Golkar Taat Aturan Main

Perbedaan lainnya, sistem quick count belum lazim digunakan di Rusia. Sehingga untuk menunggu hasil Pemilu, harus menunggu penghitungan suara yang dilakukan secara manual dan pengumuman resmi Central Election Commission (CEC), sejenis KPU Pusat di Indonesia. Sementara di Indonesia, Pilpres, Pileg maupun Pilkada, sudah lama menggunakan metode quick count.

Wakil KPUD Republik Bashkortostan Gadilov Mawat menyadari bahwa sistem quick count penting dan mulai digunakan di banyak negara. “Kami sedang mengarah ke sana. Beberapa TPS sudah mulai menggunakan quick count. Tapi belum semua, mengingat banyaknya jumlah TPS. Untuk itu, kami masih menggunakan sistem manual untuk menghitung suara di TPS,” katanya saat menjawab pertanyaan Rakyat Merdeka.

Untuk pertama kalinya, pemilih Rusia yang tidak bisa hadir secara fisik ke TPS, juga bisa mencoblos secara online. Dan bagi warga yang sedang dirawat di rumah sakit, tetap bisa mencoblos karena petugas Pemilu mendatangi mereka. Bahkan para tahanan atau narapidana pun, tetap punya hak suara. Mereka didatangi petugas Pemilu, sehingga bisa mencoblos dari bilik jeruji besi.

Baca juga : Jokowi Puji Gebrakan Amran Percepat Penanaman Padi

Pada malam terakhir pencoblosan, Minggu (17/3/2024), tepat pukul 20.00 waktu Kota Ufa, Rakyat Merdeka dan Tim Observer hadir menyaksikan langsung penutupan berikut penghitungan suara di sebuah TPS di gedung sekolah. Panitia di TPS tersebut, tampak sibuk mengumpulkan kertas suara. Selanjutnya, bundel kertas suara itu dimasukkan ke dalam dua mesin yang secara otomatis menghitung jumlah voters yang mencoblos. Selanjutnya mesin itu secara otomatis mengirimkan data hasil rekapitulasi di TPS tersebut ke data base center penghitungan suara KPU Pusat.

Oleh karena itu, meskipun metode quick count belum ngetop di Rusia, namun pada hari pertama pasca pencoblosan, sebetulnya sudah bisa diketahui siapa pemenang Pilpres berkat mesin canggih tersebut.

Berdasarkan hasil penghitungan CEC, capres incumbent Vladimir Vladimirovich Putin sukses menyapu suara dengan perolehan 87,3 persen atau 76,1 juta suara. Putin menang besar dan jauh meninggalkan ketiga lawannya. Yaitu, Nikolay Kharitonov dari Partai Komunis atau Communist Party of the Russian Federation (CPRF), Vladislav Davankov dari New People’s Party, dan Leonid Slutsky dari Liberal Democratic Party of Russia (LDPR). Dengan demikian, Putin akan kembali memimpin Rusia, negara berpenduduk 146 juta orang itu untuk enam tahun ke depan. Spasiba.

Baca juga : Hindari Polemik Jelang Pilkada, Bansos Kudu Diatur Ulang

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Kamis, 28 Maret 2024 dengan judul Pernak Pernik Pilpres Di Rusia, Nyoblos Bawa Paspor, Kertas Suara 3 Bahasa

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.