Dark/Light Mode

Hari Ini Dijamu Jinping, Prabowo Lanjutkan Kemesraan Ke China

Senin, 1 April 2024 08:30 WIB
Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto menerima kunjungan dari Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang yang mengantarkan surat ucapan selamat dari Presiden China Xi Jinping di kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Foto: Gerindra)
Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto menerima kunjungan dari Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang yang mengantarkan surat ucapan selamat dari Presiden China Xi Jinping di kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (21/3/2024). (Foto: Gerindra)

 Sebelumnya 
Kedua, China telah menjadi kekuatan ekonomi dunia. Ketiga, Prabowo coba merangkul China yang menganggap dirinya sebagai pusat peradaban dunia dan pemimpin tradisional dunia.

“Keempat, pendekatan Prabowo ini kelak menjadi sebuah kekuatan psikologis Indonesia. Kala Indonesia dikemudian hari menempatkan posisinya sebagai berseberangan dengan China,” ulas Rezasyah.

Hanya saja, kedatangan Prabowo ke China akan membuat negara lain cemburu. Menariknya, dengan menempatkan China pada posisi yang seolah-olah unggul secara global, memungkinkan Indonesia melakukan berbagai penyelarasan atas berbagai topik dalam Comprehensive Strategic Partnership yang telah ditandatangani dengan China.

Rezasyah tidak sepakat jika Prabowo disebut anti China. Mengingat, Ketua Umum Gerindra itu, berkomitmen mengedepankan kepentingan nasional dan kemuliaan Indonesia, ketika harus berurusan dengan negara manapun, termasuk China.

Baca juga : Soal Hak Angket, Puan Realistis

Begitu juga ketika dikatakan jika Prabowo ingin menjadikan poros Jakarta-Pyongyang-Peking. Menurut Rezasyah, poros itu berdimensi politik yang berisiko terjadi benturan dengan kekuatan barat.

“Yang Pak Prabowo siapkan saat ini adalah poros ekonomi Jakarta-Beijing, yang berpotensi menjadi inti dari kerja sama GNB, Selatan-Selatan, RCEP, APEC, dan BRICS. Dalam semua kerja sama tersebut, Pak Prabowo menempatkan Indonesia sebagai setara dengan China,” katanya.

Secara filosofis dan strategis, Rezasyah menyebut kebijakan luar negeri Prabowo sama dengan Jokowi. Namun, Prabowo memiliki kekhasan. Yakni, pemahamannya atas seluruh akar masalah internasional, berikut posisi Indonesia dalam seluruh pergerakan lintas masalah internasional.

“Maka diperkirakan Pak Prabowo akan bersikap lebih tegas dan berani mengambil risiko dalam memimpin dan mengendalikan kebijakan luar negeri Indonesia,” pungkasnya.

Baca juga : Saksi Sidang Sengketa Pilpres: 02 Minta Hadirkan Mega, 03 Minta Hadirkan Jokowi

Sebelumnya,Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana menilai wajar China gercep mengundang Prabowo. Menurutnya, China memang tidak mau keduluan dengan negara lain, terutama Amerika Serikat.

“Yang pasti China ingin lebih cepat dan lebih dahulu dari Amerika Serikat,” ujar Hikmahanto.

Menurutnya, China ingin hubungannya dengan Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo sama seperti saat ini. Secara ekonomi, Indonesia lebih mengutamakan China ketimbang Amerika.

Lagipula, tambah Hikmahanto, Prabowo dalam berbagai kesempatan ingin agar hubungan Indonesia-China sama jaraknya dengan hubungan Indonesia-Amerika. “Saran saya, sebaiknya persaingan Amerika Serikat-China yang ada selama ini bisa diubah menjadi kerja sama dua negara besar tersebut untuk kepentingan kawasan,” pungkasnya.

Baca juga : Dipastikan Menag, Paus Ke Sini 3 September

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin, 1 April 2024 dengan judul Hari Ini Dijamu Jinping, Prabowo Lanjutkan Kemesraan Ke China

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.