Dark/Light Mode

Ada Lengan Mahasiswi di Ranselnya, Profesor Rusia Akui Bunuh Kekasihnya

Senin, 11 November 2019 14:10 WIB
Oleg Solokov mengaku membunuh kekasihnya mahasiswi muda usia 24 tahun. (Foto TIME)
Oleg Solokov mengaku membunuh kekasihnya mahasiswi muda usia 24 tahun. (Foto TIME)

RM.id  Rakyat Merdeka - Profesor di Rusia yang juga sejarawan, Oleg Sokolov (63) ditahan dalam kasus pembunuhan mahasiswi, Anastasia Yeshchenko (24). Sokolov kedapatan membawa sepasang potongan lengan di dalam ranselnya.

Sokolov ditangkap saat berada di Sungai Moika, St. Petersburg. Dia nyaris tenggelam di sungai itu karena diduga mabuk. Sokolov kini dirawat di rumah sakit karena hipotermia.

Aparat penegak hukum mengidentifikasi sepasang lengan itu milik Yeshchenko, peneliti yang bekerja dengan Sokolov di Universitas Negeri St. Petersburg. Korban merupakan mantan mahasiswi sang profesor. Ia juga disebut kekasih Solokov. Tubuhnya ditemukan di apartemen profesor tersebut.

Pengacaranya mengatakan, Sokolov telah mengakui perbuatannya dan menyesali.

Baca juga : Menteri PUPR Dorong Profesor Terus Melakukan Riset Dan Inovasi

"Dia telah mengakui kesalahannya," kata pengacaranya Alexander Pochuyev kepada kantor berita AFP, seraya menambahkan Solokov menyesali perbuatannya dan bekerja sama untuk penyelidikan.

Prof Sokolov mengatakan kepada polisi, ia telah membunuh kekasihnya selama pertengkaran dan kemudian memotong kepala, lengan dan kakinya.

Akibat kejadian ini, akademi pendidikan Institut Ilmu Sosial, Ekonomi, dan Politik (ISSEP) telah mencopot keanggotaan Sokolov dari komite ilmiah institusi.

"Sebagai profesor sejarah modern di Universitas (Negeri) St. Petersburg dan penerima penghargaan Legion d'Honneur dari Prancis, kami tidak pernah membayangkan ia akan melakukan tindakan buruk ini. Kami mencopotnya dari posisinya sebagai anggota komite ilmiah secepatnya dan mengirimkan belasungkawa serta dukungan kepada korban dan keluarga," kata perwakilan ISSEP dalam sebuah pernyataan resmi.

Baca juga : Nadiem Kerjanya Hanya Buka Kuping Lebar-lebar

Sokolov dikenal sebagai akademisi dan ahli di bidang sejarah militer Prancis. Dia juga menjadi profesor di Departemen Sejarah Modern dan Kontemporer di Universitas Negeri St. Petersburg. Berdasarkan situs resmi universitas, Sokolov telah menulis sebuah seri karangan ilmiah yang membahas Napoleon Bonaparte dan perang.

Karena kontribusinya yang besar dalam mempopulerkan sejarah Prancis serta tentaranya, Sokolov diberi penghargaan Legion d'Honneur berdasarkan dekrit yang ditandatangani presiden saat itu, Jacques Chirac pada Juni 2003.

Tidak hanya akademisi, ia juga dikenal sebagai pemeran reka ulang sejarah karena sering tampil menggunakan seragam perang di era Napoleon dan bekerja sebagai konsultan untuk reproduksi tayangan televisi dan film sejarah.

Tentang korban? Yeshchenko pindah ke St Petersburg untuk belajar. Ia berasal dari wilayah Krasnodar di Rusia selatan, dan merupakan mahasiswa pascasarjana pada saat kematiannya.

Baca juga : Ananda Badudu, Penggalang Demo Mahasiswa Ditangkap Polisi

"Dia pendiam, manis dan mahasiswi yang ideal," kata seorang kenalan kepada kantor berita Ria. "Benar-benar semua orang tahu tentang hubungan mereka."

Yeshchenko mempelajari sejarah Prancis dan menulis beberapa karya sejarah dengan Prof Sokolov. Pasangan itu suka mengenakan kostum periode Napoleon Bonaparte. [MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.