Dark/Light Mode

Sidang Pemakzulan Trump

Pengamanan Senat Diperketat, Gerak Wartawan Dibatasi

Jumat, 17 Januari 2020 17:22 WIB
Senator Roy Blunt mengatakan ada pembatasan untuk akses publik dan pers selama persidangan pemakzulan Trump.(Foto Associated Press)
Senator Roy Blunt mengatakan ada pembatasan untuk akses publik dan pers selama persidangan pemakzulan Trump.(Foto Associated Press)

RM.id  Rakyat Merdeka - Keamanan di dalam bagian utara Capitol - yaitu, sisi Senat - sangat ketat ketika pengambilan sumpah Ketua Mahkamah Agung John Glover Roberts Jr dan 99 senator, Kamis waktu setempat. Hal ini akan dirasakan selama persidangan pemakzulan Donald Trump.

Dilansir Yahoonews, polisi berseragam ditempatkan setiap beberapa meter di keempat lantai gedung. Para wartawan pun diperiksa dengan ketat. Wartawan juga dilarang berbicara dengan para senator di mana pun di luar beberapa area yang ditentukan selama sidang pemakzulan Trump.

Hal ini tidak seperti biasanya. Wartawan biasanya bebas berinteraksi dengan legislator tanpa ada hambatan. Ketua Komite Aturan dan Administrasi Senator Roy Blunt mengatakan, akan ada pembatasan untuk akses publik dan pers selama persidangan pemakzulan Trump.

Sebagian besar persidangan akan disiarkan di televisi. Tetapi selama periode debat tertentu, Senat akan mengadakakan sesi tertutup. “Maksud saya sesi tertutup. Maksud saya tidak akan ada siapa pun di sana selain senator dan staf penting. Tidak ada kamera, tidak ada C-Span, tidak ada liputan," tegasnya.

Baca juga : Ketua MA dan Senator Disumpah, Sidang Senat Berlangsung Pekan Depan

Blunt bertanggung jawab untuk menegakkan aturan yang terkait dengan pers dan akses publik ketika Senat mengadakan persidangan pemakzulan presiden ketiga dalam sejarah AS.

Pembatasan pers yang diberlakukan Senat telah diprotes organisasi yang mewakili korps wartawan pers kongres, Standing Committee of Correspondents. "Capitol Hill adalah salah satu tempat yang paling mudah diakses di Washington, tetapi batasan yang diusulkan melebihi yang diberlakukan selama ini, ketika acara peringatan atau saat persidangan pemakzulan Bill Clinton dua puluh tahun lalu," kata wartawan Los Angeles Times, Sarah D Wire, ketua kors wartawan kongres, dalam suratnya kepada para pemimpin Senat.

Dalam persidangan Trump nanti, Roberts akan memimpin sidang, sedangkan para senator akan menjadi juri. Pengambilan sumpah mereka mengawali sidang pemakzulan Trump pada Selasa Depan. Sidang diyakini bakal berakhir Februari.

Seharusnya pengambilan sumpah dihadiri 100 senator. Tapi kurang satu karena, anggota Partai Republik Jim Inhofe asal negara bagian Oklahoma, tengah sakit dan tidak bisa hadir. Inhofe akan diambil sumpah Selasa depan. saat sidang Trump akan dimulai.

Baca juga : Sebagian Lahan Sempat Tergenang, Produksi Bawang Merah Tetap Aman

Trump dimakzulkan DPR 18 Desember lalu karena dianggap menekan Ukraina untuk melakukan penyelidikan terhadap lawan-lawan politiknya, dengan menahan 391 juta dolar AS atau Rp 5,4 triliun bantuan militer sebagai jaminan, dan bahwa ia menghalangi Kongres dengan menghalangi penyelidikan terhadapnya.

Dalam politik AS, setelah di DPR proses pemakzulan juga berjalan di Senat. Jika kedua lembaga negara ini menyetujui pemakzulan, barulah seorang presiden AS bisa dicopot dari jabatannya. Namun dalam sejarah AS selama 243 tahun, tidak ada presiden yang dicopot posisinya lewat pemakzulan. 

Dua presiden AS sebelumnya, yakni Andrew Johnson pada dan Bill Clinton, pernah dimakzulkan DPR. Namun di Senat hal tersebut gagal. Adapun Richard Nixon nyaris dimakzulkan, namun ia memilih untuk lebih dulu mengundurkan diri.

Pembebasan Trump diharapkan terjadi di Senat yang didominasi Republik. Senat diperkirakan akan membebaskan Trump karena tidak satu pun dari 53 Republikan menyuarakan dukungan untuk menyingkirkannya. Pasalnya, dibutuhkan sedikitnya 67 atau dua pertiga suara untuk menjatuhkan Trump.

Baca juga : Ada Pembangunan LRT dan Perbaikan Separator, Rute Trans Jakarta Ini Dialihkan

Trump telah membantah melakukan kesalahan dan menyebut proses pemakzulan itu palsu.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.