Dark/Light Mode

Dubes Singapura Rajin Diskusi Virtual, Khawatir Kasus Impor Corona

Jumat, 8 Mei 2020 06:00 WIB
Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar (Foto Mellani/RM)
Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar (Foto Mellani/RM)

 Sebelumnya 
Sejauh ini di Singapura terdapat 18.205 penderita virus corona, 18 angka kematian. Yang dikhawatirkan Singapura saat ini adalah penularan dari luar atau imported case atau kasus impor. Itulah sebabnya Singapura kini memperketat perintah karantina 14 hari bagi warga yang baru dari luar negeri.

“Karantina 14 hari tinggal di rumah. Kami memperketat aturannya, sekarang mereka akan tinggal di fasilitas yang disediakan pemerintah Singapura,” kata Anil.

Lonjakan kasus Covid-19 di Singapura sebagian besar terjadi di kalangan pekerja migran di sektor konstruksi asal Bangladesh, India dan China yang tinggal di asrama-asrama. Banyaknya kasus ditemukan karena pengujian ekstensif dilakukan secara proaktif.

Baca juga : PPKL: Kualitas Udara Jakarta Makin Baik Saat Wabah Corona

“Tingginya kasus di Singapura berasal dari tes ekstensif yang telah kita laksanakan. Dari rata-rata 2.900 tes per hari pada awal April, kita telah mampu melakukan lebih dari 8.000 tes per hari pada akhir April,” urai Anil.

“Ini berarti tingkat testing sekitar 2.100 orang per 100 ribu orang. Tentunya, dengan inten- sitas testing yang lebih tinggi, jumlah kasus yang lebih besar ikut teridentifikasi.”

Menurut laporan Kementerian Kesehatan Singapura, saat ini ada 15.149 pekerja migran yang berada di fasilitas isolasi pemerintah. Anil menekankan sebagian besar kasus dari asrama pekerja asing bersifat ringan. Namun Singapura fokus kepada kelompok warga ini, karena kondisi mereka yang kuat dan fit bisa saja menyebarkan Covid-19 di antara kaum yang rentan.

Baca juga : Pemkab Tapanuli Utara Realokasikan Rp45 Miliar Untuk Lawan Corona

“Kami melakukan segala yang kami bisa demi kesehatan, mata pencaharian, dan kesejahteraan mereka,” terang Anil.

Pemerintah Singapura juga menjamin kesejahteraan para pekerja migran yang diisolasi. Ini termasuk menjamin gaji mereka tetap dibayarkan perusahaan.

“Kami telah bekerja sama dengan atasan mereka untuk memastikan bahwa mereka akan tetap menerima gaji, dan kami akan memberi pelayanan dan perawatan medis yang mereka butuhkan,” papar Anil.

Baca juga : Bupati Taput Pelototin Duit Desa Dalam Penanganan Corona

“Para pekerja asing telah berkontribusi sangat besar bagi perekonomian Singapura, sehingga kami sangat memperhatikan mereka yang terinfeksi virus,” imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.