Dark/Light Mode

Di Inggris, Gerakan Yang Pengen Anaknya Sekolah Tanpa Social Distancing Makin Membesar

Senin, 1 Juni 2020 14:31 WIB
Petugas keamanan berjaga di depan sebuah sekolah di London yang mulai buka, Senin (1/6). Foto: Twitter @securteam
Petugas keamanan berjaga di depan sebuah sekolah di London yang mulai buka, Senin (1/6). Foto: Twitter @securteam

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, sekitar 2 juta anak di Inggris kembali bersekolah untuk pertama kali sejak lockdown diterapkan 20 Maret lalu. Namun banyak orangtua yang tak ingin anaknya pergi ke sekolah dengan protokol kesehatan seperti social distancing.  

Gerakan ini diinisiasi tiga ibu. Mereka adalah Liz Cole (46), Christine Brett (48) dan Molly Kingsley. Ketiganya tengah bersiap untuk menggugat pemerintah Inggris soal pembukaan sekolah, yang menurut mereka dilakukan tanpa mempertimbangkan kesehatan fisik dan mental anak-anak. Terutama terkait dengan penerapan social distancing di sekolah. 

Baca juga : Orangtua Lega, Sekolah Baru Dibuka Jika Pandemi Reda

Christine Breet yang memilik dua anak mengatakan, “Setelah di-lockdown selama 12 pekan, para anak-anak yang sehat ini tidak pantas diperlakukan seperti kuman yang membahayakan hingga harus selalu berjauh-jauhan dengan teman-temannya,” jelasnya. 

Ketiga emak-emak ini meluncurkan kampanye “Us for Them” mengatasnamakan para orangtua yang merasa dianggap sebagai sampah masyarakat karena tidak setuju dengan kebijakan diam di rumah buat anak-anak. Gerakan ini sudah didukung lebih dari 2 ribu orang. 

Baca juga : IDAI Anjurkan Sekolah Tak Dibuka Hingga Desember 2020

Breet Cs mengklaim memiliki banyak bukti bahwa lockdown memiliki efek membahayakan bagi anak. Mereka juga khawatir, aturan social distancing yang ketat di sekolah, dalam jangka panjang akan merusak mental anak-anak. 

Sejumlah saintis yang mendukung gerakan ini menyebut, kecil kemungkinan risiko anak-anak terpapar corona di sekolah. Juga disebut, risiko para guru terpapar corona tak lebih tinggi dari orang dewasa lain yang juga mulai masuk bekerja.

Baca juga : BKPM Ramal Sektor Manufaktur Meroket

Sebelumnya, banyak orangtua yang merasa takut mengungkapkan bahwa mereka ingin anak-anak kembali ke sekolah. Grup ini dibanjiri pujian karena berani memulai kampanye yang tidak populer seperti ini. [KRS


 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.