Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Terima Partai Berkuasa Inggris, PDIP Kenalin Budaya Nusantara
Rabu, 20 Februari 2019 12:48 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kemarin, menerima kunjungan delegasi partai berkuasa Inggris Raya, Partai Konservatif, kemarin. Mereka berbagi pengalaman praktik demokrasi di negara masing-masing.
Delegasi Inggris dipimpin Simon Burns. Burns membawa koleganya Nick De Bois dan Dr Carlotta Redy. Rombongan Partai Konservatif ditemani koleganya dari Australia Stephen Sherlock dan politisi Partai Liberal Ian Hanke, konsultan program dari Westminster Foundation For Democracy.
Rombongan itu datang sekitar pukul 10 pagi di kantor pusat partai di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta. Disambut delegasi PDI Perjuangan yang dipimpin Sekjen Hasto Kristiyanto. Bersamanya, hadir sejumlah anggota Parlemen dari PDI Perjuangan seperti Juliari Batubara, Budiman Sudjatmiko, Rieke Diah Pitaloka, dan Eva Kusuma Sundari. Hadir pula sejumlah pengurus partai dan caleg seperti Heri Akhmadi, Dedy Yevri Sitorus, Kiki Taher. Tak lupa caleg berlatar belakang purnawirawan TN I juga hadir.
Sebelum pertemuan dimulai, Hasto sempat membawa para delegasi Partai Konservatif menikmati sejumlah karya seni lukisan dan musik. Hasto memperkenalkan kulintang, angklung, dan berbagai alat musik daerah yang memang dipajang di kantor partainya.
Baca juga : Koperasi Berkualitas, UMKM Berdaya Saing
“Bagi kami, demokrasi dan kemanusiaan itu tak bisa hadir sendiri tanpa adanya kebudayaan yang memanusiakan,” kata Hasto kepada para tamunya.
Di awal acara, Hasto memperkenalkan partainya secara singkat melalui tayangan video yang sudah disiapkan. Satu yang ditekankan Hasto adalah soal bagaimana partainya menjadi besar karena mendidik kader-kadernya.
“Semua kandidat kami itu, baik untuk kepala daerah dan calon anggota legislatif, wajib dilatih di Sekolah Partai,” kata Hasto.
Nick De Bois sangat senang bisa berkunjung dan diterima langsung oleh petinggi PDI Perjuangan. Katanya, pihaknya ingin belajar dan melihat bagaimana praktik demokrasi dan prinsip internasionalisme yang dipegang PDI Perjuangan.
Baca juga : Maruf Amin Berharap 20 Persen Anggaran Pendidikan Dialokasikan Buat Pesantren
“Kami ingin belajar banyak bagaimana negara sebesar Indonesia bisa berdemokrasi,” kata Nick De Bois.
Hal senada disampaikan Ian Hanke. “Tujuan kedatangan delegasi untuk belajar dan berdiskusi mengenai demokrasi di negeri ini,” katanya.
Selain itu, pihak PDIP juga membahasisu Referendum Brexit atau keluarnya keanggotaan Inggris dari Uni Eropa. Setelah ada pembahasan ini, delegasi Inggris berharap hal yang sama tidak terjadi di Indonesia.
Pertemuan ini, kata Hasto, menghasilkan kesepakatan kerja sama di antara kedua partai. “Kerja sama disepakati untuk saling melakukan kunjungan antara Partai Konservatif dan Liberal dengan PDIP serta kerja sama dalam mendorong para kepala daerah dari PDIP untuk melakukan kerja sama dengan kedua partai tersebut,” terang Hasto.
Kunjungan para politisi Inggris ini tidak difasilitasi pihak Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.
“Perwakilan dari Partai Konservatif melakukan kunjungan ke Indonesia dengan tujuan membangun hubungan partai ke partai. Mereka bertemu dengan berbagai partai politik, LSM dan think tanks,” terang juru bicara Kedutaan Besar Inggris Faye Belnis.
“Ini adalah kunjungan pribadi, politik yang tidak melibatkan pemerintah untuk diskusi pemerintah,” ujar Faye.
Baca juga : Kenaikan Iuran BPJS Cuma Nambah Kesusahan Rakyat
Faye mengatakan, Partai Konservatif mengatur jadwal sendiri dan tidak melibatkan otoritas Kedutaan Inggris di Jakarta. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya