Dark/Light Mode

Terapkan Sistem Imigrasi Berbasis Poin, Inggris Lebih Terbuka

Jumat, 17 Juli 2020 00:07 WIB
Menara Jam London, Inggris. (Foto: net)
Menara Jam London, Inggris. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Inggris akan memberlakukan sistem imigrasi berbasis poin mulai Januari 2021. Kebijakan ini memberikan kesempatan setara bagi warga negara dari berbagai belahan dunia untuk datang, tinggal, dan bekerja di Inggris. Inggris jadi lebih terbuka.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel mengatakan, setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa, mereka jadi terbuka untuk bisnis. Dia ingin bisnis dari Inggris berkembang di panggung dunia. 

Untuk mencapai itu, mereka harus memiliki akses ke talenta terbaik dan tercerdas dari seluruh dunia untuk dapat melakukan itu. Sistem imigrasi baru ini akan mempermudah untuk mengakses talenta terbaik. 

Baca juga : Destinasi Wisata Nusa Penida Mulai Dibuka

“Kami telah menghapus Tes Pasar Tenaga Kerja Penduduk, menurunkan ambang minimal keterampilan dan gaji, serta menghapus batasan pekerja terampil," lanjutnya.

Dia berharap, dengan sistem imigrasi ini akan lebih banyak siswa, ilmuwan, akademisi, investor, pengusaha, dan pekerja kesehatan datang ke Inggris dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Inggris. Tenaga kesehatan dari seluruh dunia, menurut Patel, memegang peran yang sangat besar dalam sektor kesehatan dan perawatan Inggris. Peran vital mereka terlihat dalam penanganan covid-19.

"Visa Kesehatan dan Perawatan yang baru prosesnya lebih murah, lebih mudah, dan lebih cepat bagi talenta terbaik dunia untuk bergabung. Biaya visa akan diturunkan dan tenaga kesehatan yang mendaftar akan mendapat keputusan hanya dalam waktu tiga pekan," lanjutnya.

Baca juga : Bamsoet: Tentang Reshufle, Presiden Ingin Kinerja Kabinet Lebih Efektif

Menurut dia, rute visa pelajar akan memastikan bahwa universitas-universitas kelas dunia Inggris dapat terus menyambut siswa-siswa Indonesia yang berbakat dan berpotensi. Selain itu, rute Pascasarjana (Graduate route) yang baru juga memungkinkan siswa internasional tinggal di Inggris selama dua atau tiga tahun. Tergantung pada tingkat kualifikasi mereka.

Perubahan ini akan mempermudah lulusan internasional terbaik mendapatkan pekerjaan di Inggris dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Inggris.

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Lestw, Rob Fenn mengatakan, perubahan sistem Imigrasi ini merupakan langkah positif. "Inggris telah memilih untuk tidak berkutat pada dari mana Anda berasal, tetapi lebih kepada siapa diri Anda," ujar Fenn.

Baca juga : Tambah Satu, Kasus Positif Covid-19 di Liga Inggris Jadi 19 Orang

Menurut dia, selama ini orang Indonesia keluar negeri ke negara tetangga dan Timur Tengah. Dia berharap, dengan kebijakan ini akan banyak orang Indonesia yang pindah ke Inggris dan memegang posisi kekuasaan dan pengaruh di sana. “Ini akan membantu mempererat persahabatan yang luar biasa antara kedua negara," tandasnya. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.