Dark/Light Mode

Tanah Dekat Pangkalan Militer Dibeli Perusahaan Asing

Jepang Curigai China Dan Korsel

Kamis, 10 Desember 2020 00:58 WIB
Pangkalan Udara Chitose, Angkatan Udara Jepang di Hokkaido. [Foto: Jessica Quezada]
Pangkalan Udara Chitose, Angkatan Udara Jepang di Hokkaido. [Foto: Jessica Quezada]

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Jepang mencurigai adanya peningkatan jumlah perusahaan China dan Korea Selatan yang membeli tanah di dekat pangkalan militernya. Hal ini mendorong Jepang membatasi penjualan tanah di area sensitif tersebut.

Pemerintah Jepang mencatat, sekitar 80 bidang tanah dekat pangkalan militer Jepang telah dijual ke perusahaan China dan Jepang dalam 10 tahun terakhir. Belakangan, pejabat di Sekretariat Kabinet menemukan terjadi peningkatan pembelian.

Baca juga : Susi Tunggu Jawaban Hashim

"Kami pertama kali mulai memantau penjualan ini tujuh tahun lalu. Beberapa tahun terakhir, situasinya jauh lebih genting," kata pejabat itu, menolak disebutkan namanya kepada South China Morning Post, Rabu (9/12).

"Kami tengah menyelesaikan garis besar kebijakan penting, akan diselesaikan sebelum akhir tahun ini," tambah pejabat itu.

Baca juga : Perusahaan Indonesia JAPFA Vietnam Buka Pabrik Keenamnya Di Negara Paman Ho

Salah satu kebijakan yang sedang digodok yaitu memaksa pembeli asing untuk mengikuti pemeriksaan mendetail mengenai alasan pembelian tanah, termasuk sumber dana. "Kami tidak percaya mereka asal membeli tanah di dekat fasilitas sensitif kami. Ini pasti ada alasan tersembunyi," duga si pejabat itu.

Pada akhir 2016, sebuah perusahaan China berencana membeli 2,4 hektar tanah di pulau terpencil Taketomi, paling selatan kepulauan Okinawa. Pulau tersebut jaraknya 170 km dari Kepulauan Senkaku, milik Jepang tetapi diklaim Beijing.

Baca juga : Modernland Kembangkan Perumahan Konsep Jepang Di Jakarta Timur

Beruntung, Dewan kota turun tangan pada menit terakhir agar tanah tersebut tidak menjadi milik asing. Sayangnya, langkah ini tidak bisa diberlakukan di tanah-tanah lain. Lebih dari 8 hektar tanah didapati sudah milik perusahaan China yang hanya berjarak 3 kilometer dari Pangkalan Udara Chitose, Angkatan Udara Jepang di Hokkaido. Transaksi tersebut menjadi pembahasan pemerintahan setempat, namun tidak diinfokan kepada media.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.