Dark/Light Mode

Nurul Izzah: Sulit Bekerja Sama Dengan Mantan Diktator

Putri Anwar Ibrahim Bikin Kesal Mahathir

Rabu, 27 Maret 2019 08:10 WIB
Nurul Izzah (kiri) dan PM Malaysia Mahathir Mohamad (Foto: malaysiakini.com)
Nurul Izzah (kiri) dan PM Malaysia Mahathir Mohamad (Foto: malaysiakini.com)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemesraan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad dengan Anwar Ibrahim terganggu. Gangguan datang dari putri Anwar, Nurul Izzah.

Pernyataan Nurul bahwa “sulit bekerja dengan mantan diktator” membuat Mahathir kesal. Dalam wawancara dengan media Singapura, Straits Times, Nurul menyampaikan kekecewaannya atas perkembangan politik menyusul pemilihan umum tahun lalu. Banyak janji-janji kampanye Pakatan Harapan yang memenangkan pemilu, belum terealisasi.

Nurul juga kecewa dan patah hati, karena kembali bekerja dengan Mahathir yang disebutnya sebagai mantan diktator. Selain karena masalah sistem, dia juga mengakui kesulitan bekerja bersama Mahathir karena masalah pribadi.

Mahathir memecat ayahnya, Anwar Ibrahim, sebagai Wakil PM dan memenjarakannya pada tahun 1998. “Maksud saya, bekerja bersama seorang mantan diktator yang telah menimbulkan begitu banyak kerusakan, bukan hanya pada kehidupan kami, namun juga sistem. Itu tidak mudah” ucap Nurul dalam wawancara tersebut seperti dilansir Free Malaysia Today, Selasa (25/3).

Baca juga : Anwar Ibrahim Dikerjain Oposisi

Dia menyatakan bakal mundur setelah masa jabatannya sebagai anggota Parlemen Permatang Sauh selesai, karena kecewa dengan pemerintahan Pakatan Harapan di bawah Mahathir.

Mahathir menanggapi pernyataan Nurul Izzah dengan singkat. Sepertinya dia kesal. “Tidak apa-apa, banyak orang yang kecewa. Saya juga kecewa padanya,” ujar Mahathir seperti dilansir media The Star, Selasa (25/3).

Terkait hal ini, Sekretaris Politik PM Mahathir, Abu Bakar Yahya mengecam pernyataan Nurul. Nurul disebutnya tidak matang, tidak rasional, dan emosional. Dia menyebut, perempuan berusia 38 tahun itu tidak perlu menjelek- jelekkan Mahathir dalam wawancara dengan media negara lain.

“Apa yang dilakukan oleh Perdana Menteri dan pemerintah saat ini, tidak boleh dilihat dalam konteks pribadi oleh Nurul Izzah. Tetapi harus dilihat secara keseluruhan, untuk kepentingan rakyat dan bangsa,” tegasnya.

Baca juga : 4 Mantan Bupati Lawan 5 Juara Bertahan

Dia juga mengingatkan Nurul, tanpa Mahathir, Pakatan tidak akan menang dan membentuk pemerintahan seperti saat. Pemimpin Partai Islam Se-Malaysia (PAS), Abdul Hadi Awang juga membela Mahathir. Dia menyebut Nurul tidak adil terhadap PM.

“Dr Mahathir dipilih secara demokratis dalam pemilihan dan Pakatan Harapan memilihnya. Dia tidak menunjuk dirinya sendiri,” tegasnya.

Seorang politisi Malaysia, Tariq Ismail juga sepakat, penyebutan “mantan diktator” untuk Mahathir tidak adil. “Apakah ada yang pernah mendengar seorang diktator yang mengundurkan diri, dan kembali berkuasa lewat pemilihan umum?” tanyanya.

Anwar Ibrahim sendiri, membela putrinya. Dia mengatakan, pernyataan yang disampaikan Nurul bersifat umum, dan tidak secara khusus tertuju kepada PM. “Saya pikir (kritik) itu tidak sepenuhnya ditujukan kepada Tun Mahathir, melainkan juga diarahkan kepada (pemimpin Pakatan Harapan) lainnya yang menyuarakan pendapat mereka dan saling menyerang satu sama lain,” ujarnya.

Baca juga : Putri Anwar Ibrahim Pilih, Mundur Dari Wapres PKR

Anwar menegaskan, dirinya dan juga seluruh keluarganya mendukung kepemimpinan Mahathir. Mereka akan memberi ruang yang dibutuhkan kepada PM menjalankan kebijakannya. Meski begitu, bukan berarti dia dan keluarganya tidak boleh melontarkan kritik terhadap pemerintah. [OKT/NE]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.