Dark/Light Mode

Setelah Vaksinasi 5,7 Juta Warga

Cabut Lockdown, Turki Bersiap Hidup Normal

Jumat, 19 Februari 2021 05:15 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto : Bloomberg).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto : Bloomberg).

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memutuskan, negaranya akan bersiap kembali ke kehidupan normal secara bertahap mulai Maret nanti.

Ini merupakan keputusan yang sangat berani, di saat banyak negara masih melakukan buka tutup wilayah akibat penularan virus Corona yang tidak kunjung berkurang. Erdogan mengatakan, lockdown Covid-19 akhir pekan secara nasional akan dicabut di beberapa provinsi berdasarkan tingkat infeksi.

Turki telah memberlakukan jam malam, lockdown akhir pekan, dan pembatasan lain­nya sejak Desember, dalam menghadapi meningkatnya ka­sus Covid-19. Turki berencana membuka kembali sekolah se­cara nasional pada 1 Maret.

Baca juga : Wagub Ariza Optimis, Target Vaksinasi 7,9 Juta Warga Tercapai

Sementara program vaksinasi, sejauh ini telah memberikan suntikan kepada hampir 5,7 juta orang. Vaksin Covid-19 yang digunakan Turki adalah CoronaVac yang dikembangkan Sinovac Biotech China.

Berbicara setelah pertemuan kabinet di Ankara, Erdogan mengatakan, rencana pembukaan kembali kafe dan restoran, yang telah ditutup selama berbulan-bulan, akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. Hing­ga pengumuman ini dikeluarkan, Erdogan meminta warganya un­tuk tetap menerapkan protokol kesehatan, demi meminimalisir penularan virus.

“Kami akan mengkategori­kan provinsi sebagai provinsi berisiko rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Berdasarkan tingkat infeksi dan vaksinasi. Mulai Maret, kami mulai masa normalisasi bertahap,” kata Erdogan dikutip Reuters, ke­marin.

Baca juga : 100 Persen Hoaks, Jakarta Bakal Lockdown Total

Secara bertahap, lanjutnya, Turki akan mencabut pem­batasan lockdown, dimulai dengan akhir pekan, berdasarkan infeksi, vaksinasi dan kriteria lain di provinsi. Namun, ren­cana normalisasi akan dievalu­asi lagi dalam beberapa pekan mendatang.

Turki sejauh ini melaporkan lebih dari 2,6 juta kasus dan hampir 27.000 kematian akibat Covid-19, sejak pandemi dimulai pada Maret tahun lalu. Meskipun vaksinasi dimulai sejak Januari, kasus harian baru masih ber­tahan antara 6.000 dan 8.000. Hal ini masih menimbulkan kekhawatiran, di tengah rencana ambisius sang presiden.

Erdogan yakin, Maret akan menjadi bulan di mana Turki membuat kemajuan besar dalam hal vaksinasi. Pemerintahannya juga akan membuat pengaturan yang diperlukan untuk pengadaan dosis vaksin.

Baca juga : Ribka Anggap Lucu, Tapi Tidak Tertawa

“Kita berada dalam posi­si dapat mencegah rintangan ini menjadi ancaman, dengan menunjukkan sedikit lebih banyak kesabaran, dengan sedikit lebih banyak pengorbanan,” tegas Erdogan. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.