Dark/Light Mode

Gelombang Unjuk Rasa Kini Tewaskan 7 Orang

RI Minta Aparat Myanmar Stop Kekerasan Dan Tahan Diri

Minggu, 28 Februari 2021 22:35 WIB
Aksi demo menolak kudeta militer di Myanmar (Foto: Getty Images)
Aksi demo menolak kudeta militer di Myanmar (Foto: Getty Images)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia meminta aparat keamanan di Myanmar, supaya tidak menggunakan kekerasan dan menahan diri. Agar korban jiwa tidak semakin banyak, dan situasi tidak memburuk.

Gelombang unjuk rasa besar-besaran terjadi di Myanmar, sejak kudeta militer 1 Februari 2021. Hingga hari ini, 7 orang dilaporkan tewas dalam aksi tersebut.

Baca juga : Massa Hadang Militer Pake Barisan Mobil

Protes kudeta juga diikuti kampanye pembangkangan sipil, sehingga mendorong pegawai negeri mengundurkan diri. Menurut Assistance Association Political Prisoners (AAPP), lebih dari 850 orang ditangkap atau dijatuhi hukuman. Namun, tindakan keras di akhir pekan ini tampaknya meningkatkan jumlah korban penangkapan secara drastis.

"Indonesia sangat prihatin atas meningkatnya aksi kekerasan di Myanmar, yang telah menyebabkan korban jiwa dan luka-luka," demikian bunyi pernyataan Kemenlu, Minggu (28/2).

Baca juga : Cek Banjir, Gus Yasin Ingatkan Warga Jaga Prokes Dan Kebersihan

"Kami menyampaikan ucapan duka cita dan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa itu," imbuh pernyataan tersebut.

Demonstrasi ini menentang kudeta militer, yang menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis, dari pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

Baca juga : Rakyat Myanmar Acungkan 3 Jari

Suu Kyi bakal menghadapi persidangan pada Senin (1/3) dengan tuduhan tidak jelas atas kepemilikan walkie-talkie yang tidak terdaftar. Serta pelanggaran aturan pembatasan pada pertemuan publik selama pandemi.

Namun sang pengacara, Khin Maung Zaw, menuturkan dirinya masih belum bisa menemui Suu Kyi. "Sebagai pengacara saya menaruh kepercayaan saya di pengadilan dan pengadilan yang adil. Tapi dalam periode waktu ini apa pun bisa terjadi," ujarnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.