Dark/Light Mode

Konflik Papua Makan Korban

Stop Kekerasan, Buka Ruang Dialog

Minggu, 11 Oktober 2020 07:15 WIB
Anggota Komisi I DPR Yan Permenas Mandenas. (Foto : Istimewa)
Anggota Komisi I DPR Yan Permenas Mandenas. (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi I DPR Yan Permenas Mandenas mendorong kelompok Tentara Pertahanan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM) menghentikan kekerasan yang berujung jatuhnya korban jiwa. Dia berharap, ruang dialog dibuka.

“Saya tidak ingin menyudutkan siapapun. Tapi, jangan jadikan masyarakat sebagai korban. Hentikan kekerasan. Ada ruang dialog yang bisa digunakan, ketimbang aksi tembak menembak antara kelompok masyarakat bersenjata dengan aparat TNI dan Polri,” tegasnya melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan, kemarin.

Baca juga : Pengesahan UU Ciptaker Didemo, Ketua MPR Dorong Pemerintah-DPR Buka Ruang Dialog

Yan mengungkapkan, dirinya terus memantau dan berdiskusi dengan seluruh personil di Komisi I DPR terkait situasi kekinian di Papua, khususnya Kabupaten Intan Jaya.

Komisi I menyesalkan terjadinya rangkaian penembakan terhadap warga sipil, hingga melukai rombongan tim pencari fakta bentukan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan keamanan (Menkopolhukam).

Baca juga : Patuhi Protokol Kesehatan, Masyarakat Jangan Bandel

“Kami terkejut mendengar kabar, dua orang rombongan tim pencari fakta tertembak. Harusnya itu tidak terjadi. Terlebih, salah seorang tim merupakan dosen Universitas Gajah Mada (UGM). Kami berharap, mereka lekas sembuh dan permasalahan di Intan Jaya segera terselesaikan,” jelas anggota Fraksi Partai Gerindra ini.

Yan juga menyoroti kinerja aparat penegak hukum di Papua, khususnya satuan intelejen.

Baca juga : Kini Perbaikan Inflator Airbag Honda Bisa Dilakukan Di Rumah

Dia mendorong aparat penegak hukum bekerja secara akurat dan terukur, karena aksi kekerasan di Kabupaten Intan Jaya telah mengganggu kinerja tim pencari fakta dan menewaskan Pdt. Yeremia Zanambani.

“Kalau intelejen kita bagus, tim pencari fakta tidak ada yang tertembak. Jika di lokasi kejadian masih rawan, aparat bisa mengingatkan kepada tim untuk berhati-hati atau menunda tugas mereka, sampai kondisi di sana stabil,” imbuhnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.