Dark/Light Mode

Dorong Akselerasi Ekonomi Nasional

Dubes Djauhari Roadshow Diplomasi Ekonomi ke Provinsi Fujian

Selasa, 9 Maret 2021 21:17 WIB
Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun dan Wakil Gubernur Fujian Guo Ningning dalam pertemuan di kota Fuzhou, Fujian, China, Senin (8/3/2021). (Foto: KBRI Beijing)
Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun dan Wakil Gubernur Fujian Guo Ningning dalam pertemuan di kota Fuzhou, Fujian, China, Senin (8/3/2021). (Foto: KBRI Beijing)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah situasi pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, pemerintah terus berupaya mendorong akselerasi ekonomi nasional di tahun 2021. Mulai dari memulihkan kepercayaan konsumen dan mendorong daya beli, melakukan reformasi iklim investasi, hingga meningkatkan ekspor.

Untuk mengupayakan hal itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Guangzhou, secara aktif turut berupaya mengimplementasikan strategi tersebut.

Caranya, melalui roadshow diplomasi ekonomi ke berbagai pemangku kepentingan ekonomi dan investasi di Provinsi Fujian, China.

Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun memimpin delegasi KBRI Beijing dan KJRI Guangzhou, berkunjung ke beberapa kota dan melakukan pertemuan dengan sektor pemerintah dan swasta di provinsi tersebut.

Selain kerja sama ekonomi dan investasi, pertemuan itu juga membahas kerja sama sosial budaya, hubungan antar warga dua negara, serta perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.

Salah satu pertemuan penting yang dilakukan adalah pertemuan antara Dubes Djauhari dengan Wakil Gubernur Fujian Guo Ningning pada Senin (8/3), di kota Fuzhou.

Dalam pertemuan ini, secara khusus Djauhari berbicara mengenai kerjasama sister province atau provinsi kembar, antara Fujian dengan Jawa Tengah (Jateng).

Baca juga : Himbara Kompak Sunat Bunga Kredit

Selain itu, dibahas juga kerjasama Two Countries Twin Park, atau kerjasama pengembangan kawasan industri, hingga kesehatan.

Kerja sama provinsi kembar, Jateng dan Fujian telah disepakati sejak 2014 dan telah berjalan baik di berbagai bidang, seperti perdagangan, kesehatan, dan peningkatan kapasitas.

Saat pandemi Covid-19 menyerang Indonesia di awal 2020, Fujian termasuk salah satu wilayah yang memberikan donasi alat kesehatan ke Jateng.

Djauhari berharap, kerjasama yang telah terjalin akan makin erat dan bermanfaat. "Baik bagi masyarakat Fujian dan Jateng," ujar Djauhari, dalam keterangan resmi pada Rakyat Merdeka, Selasa (9/3).

Sejalan dengan rencana tersebut, Wagub Guo pun mengungkapkan keinginannya untuk dapat kembali mengunjungi Jateng. Sebelumnya, dia mengunjungi Jateng 2019.

Sementara Two Countries Twin Park melibatkan kawasan industri Yuanhong di kota Fuqing dengan tiga kawasan industri di Indonesia, yakni Batang, Bintan, dan Semarang.

Guo bilang, Indonesia adalah mitra dagang dan investasi Fujian yang utama dari Asia. "Saya yakin, kerjasama twin park ini akan mendorong arus investasi dan perdagangan, manajemen rantai pasok atau supply chain," tutur Guo.

Baca juga : BI Pangkas Bunga Acuan 25 Bps Jadi 3,5 Persen

Sementara Djauhari menambahkan, sejauh ini 20 perusahaan asal Indonesia telah masuk ke kawasan industri Yuanhong. Termasuk di antaranya, produsen makanan instan dan minuman kopi.

"Dalam waktu dekat, kerja sama twin park antara Yuanhong dengan kawasan industri di Indonesia akan menjadi salah satu ikon kerja sama investasi Indonesia-China," ucap Dubes yang akrab disapa Jo itu.

Hal lain yang dibahas adalah penanganan Anak Buah Kapal (ABK) WNI yang berada di wilayah Fujian. Djauhari menyampaikan apresiasi atas penanganan yang telah dilakukan Pemprov Fujian.

Dia selanjutnya meminta Pemprov Fujian memberikan dukungan penyelesaian hak-hak dan upaya pemulangan para ABK tersebut.

Di akhir roadshow, tim KBRI Beijing dan KJRI Guangzhou melakukan peninjauan kawasan industri Yuanhong, serta mengunjungi beberapa perusahaan.

Salah satunya, pabrik pengolahan tepung milik pengusaha Indonesia, pabrik yang dirancang dengan suhu tertentu (cold storage) produk-produk perikanan, dan pabrik makanan beku.

Kunjungan dilakukan untuk melihat proses manajemen supply chain, mulai dari penyiapan hingga pengemasan produk makanan. Delegasi juga berkesempatan mengunjungi pabrik LED BOE di kota Fuqing. Di sana, mereka melihat kecanggihan proses produksi yang semuanya dilakukan robot secara otomatis.

Baca juga : BKS Ajak Generasi Muda Ciptakan Inovasi Di Tengah Pandemi Covid

Delegasi juga mengunjungi perusahaan petrokimia Yutime, yang memfokuskan sektor biodegradable materials dan eco-agriculture untuk lini usahanya kedepan. "Semoga teknologi dan produksi serupa dapat diaplikasikan di Indonesia," harap Djauhari.

Bagi sebagian masyarakat Indonesia, nama Fujian mungkin masih kalah populer dibandingkan provinsi lain, seperti Beijing, Shanghai, Guangdong atau Hainan.

Tapi kata-kata dalam dialek Hokkian seperti bakpao, cici, koko, yang sering terdengar dalam kegiatan sehari-hari, berasal dari sana.

Fujian, merupakan salah satu daerah asal perantau dari China di Indonesia. Provinsi Fujian terletak di selatan China, juga menjadi salah satu pintu masuk komoditas ekspor Indonesia ke negeri Tirai Bambu.

Fujian juga memiliki berbagai potensi lain di bidang perdagangan dan investasi, serta perdagangan digital yang perlu digali lebih optimal. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.