Dark/Light Mode

Pandangan PM Lee Hsien-loong

AS-China Bisa Perang Beneran

Senin, 15 Maret 2021 05:06 WIB
Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien-loong dalam wawancara dengan BBC. (Foto : BBC).
Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien-loong dalam wawancara dengan BBC. (Foto : BBC).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien-loong melihat, ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China sudah mengkhawatirkan. Menurutnya, tak tertutup kemungkinan kedua negara bakal perang beneran, tak cuma perang dagang.

Kata Lee, kemungkinan perang saat ini lebih besar jika dibandingkan dengan lima tahun lalu.

“Masih ada risiko yang cu­kup besar dari ketegangan yang akan meningkat di kemudian hari,” tegas Lee dalam sebuah wawancara dengan media asal Inggris, British Broadcasting Corporation (BBC) yang disiar­kan kemarin

Baca juga : Risma: Tak Ada Yang Sekeras Saya

Seperti diketahui, hubungan antara AS dan China jatuh ke level terendah dalam beberapa dekade. Terutama saat AS dipimpin Donald Trump. Pasalnya, kedua pihak memberlakukan sanksi, perang tarif, hingga ber­tikai terkait masalah teknologi, hak asasi manusia dan Laut China Selatan.

Lee mengatakan, pertimbangan domestik berpengaruh besar atas pengambilan kebijakan Washington maupun Beijing. Karena itu, tekanan domestik akan berperan lebih besar.

Menurutnya, saat ini, secara logika, pihak luar, tak mudah untuk memberikan tekanan pada kedua negara agar bekerja sama.

Baca juga : Kadin Sumut Dorong Anindya Bakrie Maju Jadi Ketum Kadin Indonesia

“Lalu, Anda mungkin menemukan diri berada pada jalan buntu dan terjadilah bentrokan. Itu bisa dengan mudah terjadi,” jelasnya.

Soal apakah AS harus menerima bahwa mereka bukan lagi yang nomor satu, Lee tidak sependapat. Menurutnya, Negeri Paman Sam masih nomor satu secara ekonomi. Tapi nomor dua tidak jauh di belakang. “Itu yang sulit diterima Amerika,” ujarnya.

Lee berharap, negara-negara lain akan melihat bahwa per­tumbuhan China adalah kesem­patan bagi semua negara untuk makmur dan hidup dalam dunia yang stabil bersama.

Baca juga : Benny Tjokro Kena Bidik Pasal Pencucian Uang Lagi

Kata dia, tiap negara harus memandang China yang men­jadi negara terbuka selama 40 tahun terakhir, hingga akhirnya mendapatkan manfaatnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.