Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Tuding Putin Pembunuh
Biden Pukul Genderang Perang Dengan Rusia
Jumat, 19 Maret 2021 05:57 WIB
Sebelumnya
“Mmm hmm, saya mengiyakan itu,” jawab Biden.
Sementara para pejabat di Washington kalem terhadap keputusan Moskow yang memanggil pulang dubesnya. Mengutip Voice of America (VOA), Kementerian Luar Negeri Rusia pada Rabu (17/3), menjelaskan alasan kepulangan sementara Anatoly Antonov.
Baca juga : Survei KedaiKOPI, 87,8 Persen Responden Dukung Pengesahan RUU PKS
“Hal terpenting bagi kami adalah mengidentifikasi cara-cara untuk memperbaiki hubungan Rusia-AS, yang telah melalui masa-masa sulit seperti yang dialami Washington, bahkan membawanya ke jalan buntu. Kami tertarik untuk mencegahkerusakan yang tidak dapat diperbaiki dalam hubungan ini, jika Amerika menyadari risiko terkait dengan ini,” bunyi pernyataan tersebut.
Menurut Asisten Senior RAND Corporation, William Courtney, “Jarang sekali seorang Presiden AS menyebut pemimpin musuh besar sebagai pembunuh.”
Baca juga : Kementan Permudah Ekspor Produk Pertanian
Courtney, yang merupakan negosiator dalam pembicaraan pertahanan AS dengan Uni Soviet mengatakan kepada VOA bahwa, “terkadang duta besar ditarik setelah dihina”.
“Dan, tentu saja, pemerintahan Biden berbicara tentang lebih banyak sanksi sehubungan dengan serangan siber SolarWinds. Jadi, keduanya bisa menjadi faktor yang menyebabkan langkah Moskow,” katanya.
Baca juga : BPKH : Pengecualian Pph Dana Haji Dukung Pengembangan Keuangan Syariah
Pada konferensi pers Rabu (17/3), Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menolak menjelaskan, apakah Biden meyakini secara harfiah atau metaforis, Putin adalah seorang pembunuh. “Dia (Biden) tidak akan menahan komunikasi (dengan Rusia). Dia tidak akan menahan diri di depan umum,” kata Psaki.
Ketika ditanya tentang keputusan Moskow menarik duta besarnya, Psaki mengatakan, pemerintahan Biden akan melakukan pendekatan yang berbeda daripada pemerintahan sebelumnya. “Kami akan terus terang dan kami akan langsung mengarah ke bidang yang kami khawatirkan,” tandasnya. [DAY]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya