Dark/Light Mode

Tuding Presiden Tak Paham Pemilu AS, Penulis Polandia Diancam Bui

Selasa, 23 Maret 2021 23:27 WIB
Presiden Polandia Andrzej Duda (Foto BBC)
Presiden Polandia Andrzej Duda (Foto BBC)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seorang penulis dan jurnalis di Polandia terancam hukuman tiga tahun penjara karena didakwa kasus penghinaan Presiden Andrzej Duda. Pemicunya, Jakub Zulczyk menuliskan di Facebook November lalu, bahwa Duda tidak memahami proses pemilu Amerika Serikat (AS).

Komen Zulczyk itu terkait dengan cuitan Duda yang ditujukan ke Joe Biden di Twitter. Dalam cuitannya, Duda memuji kampanye Biden namun belum mengucapkan selamat atas kemenangannya karena mau menunggu konfirmasi dari dewan suara elektoral Pemilu AS (Electoral College).

Baca juga : Zidane Bingung Karim Benzema Tak Dipanggil Masuk Timnas Prancis

Dilansir British Broadcasting Corporation (BBC), kemarin, di Polandia, penghinaan terhadap pemimpin negara dan agama digolongkan sebagai tindak kejahatan. Polandia memiliki sembilan undang-undang penghinaan, termasuk yang mencakup simbol negara, dan semuanya berimplikasi pada hukuman penjara.

Di Polandia, seseorang dapat dipenjara tidak hanya karena menghina bendera nasional, tetapi juga milik negara-negara lainnya. "Sepertinya saya adalah penulis pertama di negara ini yang diadili atas apa yang dia tulis," kata Zulczyk, dilansir Guardian.

Baca juga : Partai Ummat Pasang Badan Buat Amien Rais

Aleksandra Skrzyniarz, juru bicara jaksa penuntut distrik Warsawa, mengatakan dakwaan telah diajukan terhadap seorang pria. Ia hanya menyebut dia sebagai "Jakub Z". Dia menambahkan dakwaan telah diajukan awal bulan ini. Tersangka telah diinterogasi tetapi tidak mengakui melakukan tindakan yang dituduhkan dan memberikan penjelasan, pernyataan itu hanya mengkritisi presiden.

Menyusul laporan media AS tentang kemenangan Biden dalam pemilu pada 7 November, Duda kala itu mencuit: "Selamat kepada Joe Biden untuk kampanye presiden yang sukses." "Sambil menunggu nominasi dari Electoral College, Polandia bertekad untuk mempertahankan kemitraan strategis dengan AS tingkat tinggi dan yang berkualitas tinggi untuk aliansi yang lebih kuat," sambungnya.

Baca juga : Yang Lain Nolak Presiden 3 Periode, Politisi Gerindra Ini Malah Setuju

Merujuk pada tweet itu, di Facebook, Zulczyk menulis bahwa dia telah mempelajari politik AS dengan minat yang besar, dan bahwa dia "belum pernah mendengar hal seperti nominasi dari Electoral College" seperti yang dikatakan Presiden Duda.

Lantas Zulczyk melontarkan, "Joe Biden adalah presiden ke-46 Amerika Serikat," tulisnya, dan menambahkan: "Andrzej Duda adalah orang bodoh." Menurut jaksa, ucapan yang digunakan dalam postingan itu dianggap menyinggung dan tidak dapat diterima. Zulczyk mengaku pertama kali mengetahui dakwaan terhadapnya itu melalui media.[MEL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.