Dark/Light Mode

Jong-un Tinggalkan Vladivostok, Warga Lega Jalanan Normal Lagi

Sabtu, 27 April 2019 09:05 WIB
Kim Jong-un (bertopi) bersiap kembali ke Pyongyang, kemarin. (Foto : KCNA).
Kim Jong-un (bertopi) bersiap kembali ke Pyongyang, kemarin. (Foto : KCNA).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kunjungan perdana Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un ke Rusia akhirnya berakhir Jumat siang kemarin (26/4). Warga Rusia lega jalanan tak macet lagi.

Rombongan Kim bertolak kembali ke Pyongyang pukul 2 waktu setempat, empat setengah jam lebih cepat dari jadwal yang disiapkan. Kepulangannya yang lebih cepat dari yang seharusnya ini membuat lega para pengguna jalan di Vladivostok.

Sejak ada Jong-un dan rombongannya Rabu (24/4), arus lalu lintas menjadi terhambat. Kemacetan parah melanda kota berpopulasi 500 ribu orang ini.

“Saya harus terlambat kerja karena penutupan jalan berlangsung hingga 45 menit,” ujar seorang warga Vladivostok yang menolak namanya disebut kepada Washington Post.

Baca juga : Pameran Pangan Nusantara Tingkatkan Peluang Investasi Produk Unggulan Daerah

“Seingat saya, Vladivostok tidak pernah semacet ini,” lanjutnya. Meski demikian, dia tahu siapa penyebab kemacetan ini. Dia berharap, pertemuan Kim Jong-un dengan Presiden Rusia Vladimir Putin membawa hasil positif.

Jong-un, kemarin, meletakkan karangan bunga di taman makam pahlawan sebelum kembali dengan menggunakan kereta khususnya. Jong-un juga makan siang bersama pejabat daerah Vladivostok dan bertemu pebisnis yang tertarik berinvestasi dengan Korut.

Dalam kunjungannya ke Rusia, Jong-un mengundang Putin untuk bertandang ke Pyongyang. Menurut Kantor berita Korut, KCNA, undangan diterima Putin. Keduanya mengadakan pembicaraan pertama mereka di pulau Russky di ujung selatan Vladivostok Kamis (25/4).

Pertemuan bersejarah itu berfokus pada pengembangan hubungan bilateral serta pada isu denuklirisasi Semenanjung Korea. Kedua pemimpin dilaporkan sepakat untuk meningkatkan perdagangan bersama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kunjungan tingkat tinggi.

Baca juga : Alhamdulillah, Terminal Domestik Bandara I Gusti Ngurah Rai Sudah Normal Lagi

Soal pertemuannya dengan Presiden AS Donald Trump yang gagal di Hanoi, Jong-un mengatakan, perdamaian di Semenanjung Korea menggantung karena iktikad buruk Washington.

“Sekarang, bagaimana situasi itu berkembang sepenuhnya tergantung pada AS. Sekarang terhenti dan telah mencapai titik kritis di mana ia dapat kembali ke keadaan semula ketika AS mengambil sikap sepihak dengan iktikad buruk di pembicaraan KTT DPRK-AS kedua baru-baru ini,” KCNA melaporkan mengutip pernyataan Jong-un, menggunakan nama resmi Korut, Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

“DPRK akan mempersiapkan dirinya untuk setiap situasi yang mungkin terjadi,” tegas Jong-un seperti dikutip dari Reuters.

Pembicaraan mereka tidak menghasilkan terobosan besar.Putin mengatakan, ia pikir kesepakatan tentang program nuklir Pyongyang adalah mungkin dan bahwa cara untuk sampai ke sana adalah dengan maju selangkah demi selangkah untuk membangun kepercayaan.

Baca juga : PUPR Makin Manjain Nelayan

“Tetapi jaminan AS dalam hal apa pun mungkin perlu didukung oleh negara-negara lain yang terlibat dalam perundingan enam arah sebelumnya tentang masalah nuklir,” ucap Putin. [DAY

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.