Dark/Light Mode

Kasus Covid Di Singapura Melonjak

Negara Yang Putuskan Hidup Bersama Covid, Harus Siap Dengan Gelombang Penularan Besar

Minggu, 19 September 2021 10:13 WIB
Patung Merlion, ikon kebanggaan Singapura (Foto: Net)
Patung Merlion, ikon kebanggaan Singapura (Foto: Net)

 Sebelumnya 
Klaster Besar

Lonjakan kasus Covid di Singapura, didominasi oleh dua klaster besar: Pfizer Asia Pasifik dan NSL OilChem.

Klaster Pfizer Asia Pasifik yang memiliki total 22 kasus, terdiri dari 20 anggota staf dan 2 petugas kebersihan.

"Fasilitas itu tidak melibatkan produksi vaksin. Tidak ada bukti penularan di luar tempat kerja" kata Kemenkes Singapura.

Baca juga : Mahfud MD: PON Papua Momen Eratkan Persatuan Dan Persaudaraan

Klaster di NSL OilChem, sebuah perusahaan pengelolaan limbah, terdiri dari 27 kasus. Sebanyak 25 orang di antaranya adalah karyawan, 2 sisanya adalah kontak rumah tangga.

Ini adalah klaster terbesar di antara 10 klaster yang dipantau Kemenkes Singapura.

Klaster di Sembcorp Marine Admiralty Yard kini telah berkembang menjadi 39 kasus, setelah penambahan 2 kasus pada Sabtu (18/9).

Sebanyak 270 kasus kini terkait dengan klaster Chinatown Complex. Semua kasus baru telah dikarantina.

Baca juga : Kasus Covid-19 Di India Melonjak Lagi, Kita Jangan Lengah Ya

Klaster Blue Stars Dormitory kini telah berkembang menjadi 104 kasus. Testing masih berlanjut, dan tidak ada bukti virus menyebar di luar asrama.

Harus Siap

Ini adalah pertama kalinya Singapura mengalami peningkatan eksponensial dalam kasus transmisi lokal.

"Tapi, gelombang infeksi saat ini tidak terduga," kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung, Jumat (17/9).

Baca juga : Jangan Kendor Jalani Prokes!

Menurutnya, setiap negara yang telah memutuskan untuk hidup dengan virus harus siap menjalani gelombang penularan besar.

"Ini hampir seperti ritus peralihan, sebelum manusia dan virus mencapai keseimbangan baru dan keadaan menjadi stabil," imbuh Ong.

Ong menekankan, cakupan vaksinasi yang tinggi di Singapura telah mencegah banyak kasus penyakit parah. Namun  kewaspadaa harus ditingkatkan.

"Kita masih berada di awal gelombang penularan baru. Harus tetap waspada,” tegasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.