Dark/Light Mode
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
Sebelumnya
Daya jihad, ijtihad, dan mujahadah harus dianggap satu kesatuan yang tak terpisahkan. Jihad tanpa kontrol ijtihad dan mujahadah bisa berpotensi melahirkan kekerasan. Karena itu, daya jihad tidak identik dengan kekarasan. Daya jihad juga tidak mesti harus ada yang korban. Jihad yang paling akbar kata Nabi ialah jihad melawan diri sendiri.
Baca juga : Maskulinisasi Wajah Agama
Pencitraan positif terhadap jihad dalam Islam benar-benar diperlukan saat ini. Daya jihad sesungguhnya sesuatu yang luhur dan merupakan bagian penting dalam agama (Islam). Namun akhir-akhir ini kata jihad ternodai oleh sekelompok kecil warga umat yang menggunakan kekerasan di dalam menyelesaikan setiap persoalan keumatan. Semenjak maraknya terorisme dan bom bunuh diri yang memperatasnamakan agama maka sejak itu kata jihad berkonotasi negative, setidaknya menurut sebagian pandangan dunia barat.
Baca juga : Kaum Dhu`afa Yang Terabaikan
Islam minus daya jihad akan kehilangan roh. Semangat daya jihad inilah yang membuat dunia Islam mencapai kejayaan di masa lampaunya, terutama di dalam masa keemasannya. Perluasan (futuhat) dunia Islam sampai ke Afrika, anak benua India, Eropa, sampai ke Asia Tenggara merupakan bagian penting kekuatan daya jihad. Perluasan itu tidak dapat disebut ekspansi apalagi kolonialisme karena mereka memilih Islam sebagai pilihannya samasekali tidak melalui paksaan, tetapi dengan kesadaran sendiri berkat kesuksesan dakwah yang dijalankan oleh para penganjurnya yang menampilkan Islam sebagai nilai-nilai kemanusiaan yang amat mengesankan. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.