Dark/Light Mode

Menghemat Politik Identitas (22)

Mengeliminir Identitas Pribumi Dan Non-Pribumi

Selasa, 6 September 2022 06:29 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Strategi pembauran ala Nabi Muhammad di Madinah ini luar biasa hasilnya. Hanya satu generasi saja sudah tidak lagi ada intrik antar pribumi dan non pribumi, karena anak-anak mereka adalah keturunan keluarga silang. Kedua kelom­pok ini menyatu secara permanen tanpa ada konflik satu sama lain. Selain yang pasti karena faktor kehadiran Nabi Muhammad SAW juga konsep ak-ikha’ yang diprogramkan Nabi dianggap ide paling cemerlang saat itu. Antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin tidak lagi ada gontok-gontokan karena semuanya memiliki visi dan misi hidup yang sama, sekalipun berbeda etnik dan agama.

Baca juga : Politik Identitas Jender (2)

Pemilihan Madinah sebagai alternatif lokasi pengungsian secara kebetulan kota ini mengalami krisis konflik dua etniknya yang selalu berseteru yaitu suku Khazraj dan suku ‘Aus. Solusi kedua suku ini ialah mengundang juru damai yang cekatan dan bersedia tinggal menetap di Madinah. Akhirnya pilihan kedu­nya jatuh ke Nabi Muhammad, lalu keduanya mengundang Nabi untuk pindah dan menetap di Madinah.

Baca juga : Politik Identitas Jender

Ketika Nabi memenuhi permintaan kedua pemimpin suku ini seiring dengan memuncaknya penyiksaan kaum kafir Quraisy Mekah, Nabi memutuskan untuk hijrah ke Madinah. Sesampainya di Madinah, yang pertama kali dilakukan ialah menolak kedua pemimpin suku itu untuk tinggal di rumah atau di lingkungan yang disediakan oleh masing-masing suku tersebut. Nabi memilih lokasi tempat tinggal di perbatasan antara kedua suku itu untuk menghin­dari kepemihakan antara satu dengan yang lainnya.

Baca juga : Akhlak Terhadap Minoritas Dan Mayoritas

Selanjutnya, Nabi langsung melakukan program ung­gulan yang diberi nama program al-ikha’ dengan bentuk perkawinan silang. Perempuan Anshar Madina dikawinkan dengan laki-laki Muhajirin Mekkah. Sebaliknya perempuan Muhajirin dikawinkan dengan laki-laki Anshar. Akhirnya pembauran sejati terjadi dan tidak muncul konflik antara kelompok pendatang dan kelompok pribumi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.