Dark/Light Mode
Menghemat Politik Identitas (33)
Islam Sebagai Agama Terbuka
Sebelumnya
Periode Khulafaur Rasyidin, Umar bin Khaththab banyak melibatkan non-muslim sebagai orang kepercayaan di dalam pemrintahannya. Umar pernah mengangkat staf kususnya dari bangsa Romawi yang non-muslim.
Baca juga : "Masuklah Melalui Pintu Yang Berbeda-beda"
Demikian pula Utsman bin ‘Affan, Ali bin Abi Thalib, dan sejumlah raja dari kerajaan Bani Umayyah dan Bani Abbas, juga melibatkan orang-orang non-muslim di dalam pemerintahan meraka. Kebanyakan di antara mereka para dokter, ahli bahasa dan penerjemah, dan kalangan ahli tentang suatu keterampilan.
Baca juga : Islamo Phoby: Cecak Atau Buaya?
Sejumlah nama besar non-muslim pernah berkibar di dalam pemerintahan dunia Islam, terutama dalam pemerintahan Bani Abbas. Di antara nama-nama tersebut ialah Hunain bin Ishaq (Kristen), Sabit bin Qurra (animisme), dan Abu Bisr Matta bin Yunus (Kristen). Pemerintahan Bani Umayyah juga ada sejumlah nama non-muslim memegang peran penting, terutama di dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan kedokteran.
Baca juga : Mengelola Bahasa Agama
Kehadiran orang-orang non-muslim di dalam pemerintahan dunia Islam, baik di dalam struktur keluarga maupun dalam struktur pemerintahan merupakan sesuatu yang biasa. Mulai dari periode Nabi Muhammad SAW, khulafaur Rasyidin, Bani Umayyah, Bani Abbas, sampai Bani Utsman, tidak ada masalah dalam kehadiran orang-orang non-muslim. Justru kehadiran mereka sering dimanfaatkan untuk mendekatkan dan menyatukan kelompok-kelompok yang berbeda di dalam masyarakat. Merangkul yang berserakan, menghimpun yang berbeda, dan mendekatkan yang jauh merupakan strategi da’wah Nabi Muhammad SAW.(*)
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.