Dark/Light Mode

Menghemat Politik Identitas (49)

Adat Bersendi Syara’, Sara Bersendi Kitabullah (2)

Selasa, 4 Oktober 2022 06:19 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Sebagaimana telalah dijelaskan dalam dalam artikel ter­dahulu bahwa pijakan atau sendi adat ialah “nilai-nilai dasar syar’ah” yang bersifat universal, maka sudah barang tentu terbuka di dalamnya semua nilai-nilai universal lain me­nyatu dengannya, seperti nilai-nilai universal Hindu, Budha, Protestan, Katolik, Khonghucu, dan berbagai kepercayaan dan agama local lainnya. Nusantara bagaikan mutiara yang memiliki banyak sudut, masing-masing sudutnya meman­carkan keunikan warna.

Baca juga : Adat Bersendi Syara', Sara Bersendi Kitabullah (1)

Dengan demikian, semua agama dan kepercayaan memiliki kapling menampilkan diri di dalam mutiara Nusantara. Seperti halnya Islam Nusantara, maka agama dan kepercayaan lain juga bisa menampilkan klaim kenusantaraan di dalam komunitasnya, misalnya Hindu Nusantara, Budha Nusantara, Kristen Nusantara, Khonghucu Nusantara, dan lain-lain.

Baca juga : Islam Nusantara: Anti Politik Identitas

Nusantara memiliki energi untuk memberikan kekuatan kepada segenap agama, aliran, dan kepercayaan local yang ada di dalam wilayah Nusantara.

Baca juga : Antara Politik Islam Dan Islam Politik

Islam Nusantara menganggap komunitas lain di luar muslim sebagai bagian dari dirinya sebagai warga bangsa. Sungguhpun berbeda agama dan keyakinan tetapi mereka semua bagian yang tak terpisahkan sebagai komunitas Nusantara. Inilah tafsiran actual: Bhinneka tunggal Ika yang sering diartikan bercerai berai-berai secara geografis tetapi tetap satu spirit dan satu jiwa yaitu Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Tanah-Air, di bawah satu lambang garuda dengan satu bendera: Merah-Putih, dibingkai oleh NKRI dan dijiwai oleh Pancasila di bawah suatu format formulasi formal: UUD 1945. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.