Dark/Light Mode
Sebelumnya
Jika pola hidup individualisme semakin menggejala di dalam masyarakat maka dengan sendirinya akan menguras nilai-nilai luhur keagamaan dan kebangsaan kita. Agama Islam dan demikian pula agama-agama dan kepercayaan lainnya, selalu menganjurkan kepada para pemeluksyan untuk menghindari atau mengeliminir gaya hidup individualisme.
Dalam Islam cukup jelas. Banyak ayat dan hadis mencela gaya hudup individualisme ini. Salahsatu yang paling popular ialah Q.S. al-Ma’un, yang intinya menetapkan kriteria orang-orang yang beragama secara palsu atau kamuflatif. Bahkan dikatakan percuma di dalam melaksanakan shalat jika mereka tidak concern terhadap nasib masyarakat yang lemah (mustadh’afin), seperti anak-anak yatim, fakir miskin, dan apalagi ditambah dengan kecenderungan untuk mendemonstrasikan kemewahan di depan para kaum lemah.
Secara kebangsaan pola hidup individualisme juga akan menggerogoti pandangan hidup bangsa yang ditegaskan di dalam sila demi sila Pancasila, terutama sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab. Bangsa kita memang bukan bangsa yang menganut faham sosialisme secara politis, tetapi bangs akita juga tidak boleh jatuh menjadi bangsa yang liberal, yang memberikan tempat kepada individu untuk menikmati kemerdekaannya tanpa harus terikat secara diametrical dengan warga masyarakat sekitarnya. Yang penting merek sudah membayar pajak dan menunaikan kewajiban-keawajiban sosialnya, mereka sudah merasa bebas untuk mengekspresikan kebebasannya. Bangsa kita harus menjunjung tinggi persatuan Indonesia dengan senantiasa memperhatikan keadilan sosial.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.