Dark/Light Mode

Ketika Agama Dirasakan Tak Lagi Mencerahkan

Selasa, 28 Juni 2022 06:16 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Agama dirasakannya lebih membatasi sementara realitas kehidupannya begitu liberal. Agama dikesankan terlalu berorientasi masa lampau sementara lingkungan profesinya sangat berorientasi masa depan.

Pranata social keagamaan dirasakannya begitu konservatif sementara lingkungan kerjanya sedemikian canggih. Norma-norma agama dirasakannya sedemikian statis dan terkesan kaku sementara dunia kerjanya sedemikian dinamis dan mobile.

Baca juga : Menolak Nepotisme

Suasana batin keagamaan dikesankan amat tradisional sementara dunia pergaulan sehari-hari di tempat kerja dan lingkungannya sedemikian modern.

Kajian-kajian keagamaan dirasakan terlalu tekstual sementara kajian ilmu-ilmu umum sedemikian kontekstual. Pendekatan-pendekatan agama terkesan begitu kualitatif-deduktif sementara pendekatan keilmuan sosial sedemikian kuantitatif-induktif.

Baca juga : Memaralelkan Jihad Dan Patriotisme

Fenomena split personality ini, menurut Clifford Geertz, berpotensi melahirkan berbagai kemungkinan, antara lain: Reformasi sporadis atau gradual, reformasi radikal/ liberal, revivalisme-puritanis, revivalisme - radikal, termasuk teroris, atau tidak tahu menahu apa yang terjadi di luar sana. Yang penting dia bisa hidup dan menghidupi keluarganya.

Mereka sudah kehilangan kepercayaan terhadap agama sebagai way of life, meskipun masih tetap mencantumkan Islam dalam kolom KTP-nya. Apa yang terjadi jika agama tidak lagi mencerahkan di dalam masyarakat?

Baca juga : Filosofi Dan Strategi Fathu Makkah

Langkah-langkah kehidupan sehari-harinya dituntun oleh ilham, sehingga yang tahu kenapa yang terjadi jika para umara memonopoli seluruh sektor kehidupan, termasuk kehidupan keagamaan rutin. Ini adalah Pekerjaan Rumah (PR) bagi para pemimpin Ormas keagamaan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.