Dark/Light Mode

Rekonsolidasi Strategi Kebudayaan Nasional (21)

Pancasila Sebagai Melting Pot

Selasa, 3 Januari 2023 06:19 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Biasanya kekuatan mayoritas memperjuangkan value-nya lebih besar di dalam visi kebangsaan, sementara kelompok-kelompok minoritas memperjuangkan unsur kebersamaan tanpa harus menonjolkan faktor representasi.

Di negara-negara Barat misalnya, value Kristen muncul sebagai al­ternatif dominan di dalam masyarakat civil society mereka. Value Islam di dalam masyarakat mayoritas muslim tentu wajar juga diperjuangakan oleh kelompok intelektual yang biasanya didukung kelompok aktifis mereka.

Baca juga : Mengapa Bukan Negara Islam?

Hanya saja Indonesia sangat diuntungkan oleh Kelompok Nahdhiyin (warga NU) yang merupakan kelompok ormas terbesar di republik ini. NU memiliki sosiologinya sendiri.

Apa kata Kiyai, tokoh spiritual itu kata warganya. Tampilnya sejumlah tokoh NU seperti Hasyim Asy’ari dalam perumusan naskah-naskah dasar kenegaraan di masa awal memegang peranan penting. Tokoh-tokoh NU saat itu masih sangat berwibawa dan sangat dituruti oleh umatnya.

Baca juga : Negara Pancasila

Niat yang begitu tulus dan ikhlas para founding fathers kita membuat negeri ini selamat dari persoalan konseptual. Mungkin mereka belum sadar jika apa yang dirumuskan beliau-beliau berdampak sedemikian penting: Membuat bangsa ini konsisten mengindahkan persepakatan nasional, khususnya peralihan dari Piagam Jakarta ke Pancsila.

Kita tidak bisa bayangkan, seandainya mereka tidak mencapai kata sepakat saat itu, dan sepenuhnya akan diserahkan ke generasi penerus untuk menyelesaikannya, maka mungkin wajah Indonesia tidak seperti yang tercermin saat ini.

Baca juga : Antara Agama Negara, Negara Agama, Dan Negara Sekuler (2)

Mencapai persepakatan puncak melalui musyawarah semua pihak menjadi barag yang sangat mahal saat ini di Indonesia. Peroalan yang tidak substansial pun kadang-kadang harus juga diselesaikan dengan voting. Meskipun voting itu bukan barang haram tetapi musyawarah dan mufakat adalah jalan paling agung. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.