Dark/Light Mode

Membaca Ulang Al-Qur`an (22)

Memahami Makna dan Hakekat Ta`awwudz (1)

Kamis, 13 April 2023 07:05 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Membaca ta'awwudz (a'udzu billahi minas syaithan al-rajim) sangat dianjurkan oleh Allah SWT dan rasul-Nya sebelum membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an atau melakukan sesuatu perbuatan. Ta’awwudz selain berfungsi sebagai lambang tawadhu, merendahkan diri di hadapan Allah SWT, sekaligus sebagai bentuk permohonan perlindungan diri dari-Nya dari berbagai gangguan, baik dari gangguan manusia maupun dari golongan jin (min al-jinnah wa al-nas).

Baca juga : Antara al-Qur’an dan al-Furqan

Al-Qur'an menyerukan kita melakukan ta'awwudz sebelum membaca ayat Al-Qur'an: Fa idza qara'tal qur'an fasta'idz billah min al-syaithan al-rajim (Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk/Q.S. al-Nahl/16:98). Dua ayat terakhir di dalam Al-Qur'an juga menegaskan betapa pentingnya memohon perlindungan dari Allah SWT, yakni memohon perlindungan dari Tuhan alam semesta (qul a'udzu bi Rabb al-falaq) dan gangguan dari Tuhan manusia (qul a'udzu bi Rabb al-nas).

Baca juga : Bagaimana Merasakan Kehadiran Wahyu? (2)

Kata isti'adzah (a'udzu) berasal dari kata al-'audz yang mempunyai dua arti, pertama, yaitu "kembali ke.." (iltija') atau "berlindung kepada..." (istijarah). Keduaya berarti memohon perlindungan. Kedua berarti "melekat" (iltishaq). Arti pertama dari a'udzu billahi berarti "Aku berlindung dengan rahmat dan penjagaan Allah". Sedangkan yang kedua berarti "Aku lekatkan diriku dengan karunia dan rahmat Allah". Adapun syaitan secara harfiah berarti "jauh" (al-bu'd). Semua makhluk yang jauh atau mengambil jarak dengan Tuhan dapat disebut syaitan. Bisa juga berarti batil (syatha), yakni segala sesuatu yang menyimpang disebut batil karena prilakunya yang merusak kemaslahatan umum dapat disebut syaitan. Perilaku syaitan yang demikian itu disebut terkutuk (al-rajim). Setan itu disebut terkutuk karena diusir Allah dari alam langit. Allah memerintahkan para Malaikat untuk melempari setan-setan itu dengan batu meteor yang tajam agar terusir dari langit. Sebab itulah, setiap makhluk yang membangkang dan menyimpang layak disebut setan, pasukan iblis.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.