Dark/Light Mode

KTT Ke 43 ASEAN: Geostrategi Baru Di Era Endemi Covid-19

Rabu, 6 September 2023 05:45 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

RM.id  Rakyat Merdeka - Konferensi Tingkat Tinggi ke 43 ASEAN di Jakarta, Indonesia, 5-7 September 2023, di­ikuti oleh 22 negara yang terdiri atas 11 negara ASEAN: yakni Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste. Serta sembilan negara mitra yang diundang.

Sembilan negara mitra itu ­antara lain, adalah Republik Korea, India, Jepang, China, ­Selandia Baru, Kanada, Austra­lia, Rusia, dan Amerika Serikat (AS). Selain itu, hadir pula ­Bang­ladesh sebagai Ketua ­Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Cooks Island se­bagai Ketua Pacific Island Forum (PIF).

Maka momentum ini menandai dinamika geopolitik di kawasan Asia Tenggara yang semakin menderu. Ada optimis yang bersemayam, yang bersamaan tersemai pada pergeseran paradigma dalam geopolitik global menuju regional. Dari sini ada yang bisa dipektik hikmahnya, di mana sejarah panjang Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) ini begitu hidup dan penuh warna, lantas di tengah-tengah ini ada pemahaman geopolitik dan geostrategi berparadigma baru.

Baca juga : Geopolitik Demokrasi Kata Hati: Menyerap Ideologi Pancasila

Bersamaan pula menjadi sikap diplomasi ASEAN yang begitu padat dan dinamis, yang diimplementasikan dalam menga­tasi isu-isu keamanan dan stabilitas regional, serta menghikmahi hal ini semakin penting di tengah ketidakpastian global yang diperparah oleh pandemi. Di sini, terkuak pula, manakala pandemi Covid-19 berlanjut –dan bermetamorfosis menjadi situasi endemik yang harus dihadapi dalam jangka panjang, maka ASEAN harus tetap memegang peranan kunci dalam membentuk geostrategi baru untuk mengatasi tantangan ini.

Era endemi Covid-19 ini, sekecil apapun, membawa perubahan yang berkelanjutan dalam cara negara-negara ­ASEAN menghadapi krisis ke­sehatan global. Dan ini mem­bawa beberapa perubahan signifikan dalam geostrategi regio­nal. Oleh karena itu ASEAN wajib menyadari bahwa pandemi Covid-19 dapat berlanjut dalam jangka panjang. Sehu­bungan ini, negara-negara ­anggota wajib pula berfokus memperkuat ketahanan kesehatan.

Selain isu kesehatan, tidak boleh diabaikan adalah faktor pemulihan ekonomi. Hal ini pun harus menjadi prioritas. Maka ASEAN dalam mempromosikan perdagangan regional melalui inisiatif seperti Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), harus konsisten dan berkesinambungan. Jelas ini membantu menciptakan stabilitas ekonomi dan pertumbuhan di tengah endemi Covid-19. Geostrategi baru ini menekankan pentingnya ekonomi yang berkelanjutan di masa depan. Kendati demikian, di era ­endemi pun apa yang menjadi faktor-faktor keamanan regio­nal tetap menjadi hal penting. Konflik di Laut China Selatan dan isu-isu maritim menjadi ­bagian dari diskusi ASEAN yang demikian hangat dan berdenyut. Aliansi ini berperan sebagai mediator dalam mempromosikan dialog dan perdamaian regional, bersamaan memastikan bahwa stabilitas regional adalah elemen penting dalam geostrategi ASEAN di masa depan.

Baca juga : Momentum Geopolitik KTT Ke 43 ASEAN

Maka Konferensi Tingkat Tinggi ke 43 ASEAN di Jakarta ini dapatkan dijadikan momentum membahas isu-isu keamanan dan stabilitas regio­nal, selain membahas penguatan ketahanan kesehatan maupun pemulihan ekonomi bersama. Dalam upaya penguatan ke­tahanan kesehatan, tentulah KTT ASEAN ini memberikan resolusi demi mendorong upaya bersama untuk memperkuat ketahanan kesehatan di seluruh kawasan.

KTT ke 43 ASEAN ini pun tidak boleh sempit waktu membahas dampak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi. Para pemimpin ASEAN berkomitmen untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi, dan mempromosikan perdagangan di tingkat regional. Ini melibatkan inisiatif ­seperti RCEP (Perjanjian Kemitraan Ekonomi Regional Kompre­hensif) yang telah ditanda­tangani oleh negara-negara ASEAN bersama mitra regionalnya. RCEP akan menciptakan pasar regional yang lebih besar dan membantu pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Sedangkan hal yang tidak kalah pentignya pula, adalah isu-isu keamanan dan stabilitas regional. Hal ini menjadi lebih penting justru ada di tengah ketidakpastian global, yang diperparah oleh pandemi. Pembicaraan tentang Maritim ASEAN, konflik di Laut China Selatan, dan kerja sama anti-terorisme adalah contoh isu-isu yang tidak bisa dinafikan begitu saja dalam KTT ke 43 ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.