Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Teologi Lingkungan Hidup (31)
Asal-Usul Alam Semesta: Sebuah Pengantar
Minggu, 15 Oktober 2023 06:10 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Hingga saat ini, para ilmuan, termasuk para ulama belum sependapat tentang asal-usul alam semesta, hakekat wujud, dan proses perwujudannya. Para filosof Yunani semenjak 600 tahun sebelum masehi sudah memperdebatkan hal ini.
Begitu serunya maka timbul dua mazhab yang berbeda, yaitu mazhab Atena atau biasa disebut mazhab ideal yang ditokohi oleh Plato dan mazhab empirisme yang ditokohi oleh Aristoteles.
Baca juga : Mencontoh Ketegasan Umar Ibn Abdul Aziz Terhadap Korupsi
Dalam perkembangan selanjutnya kedua mazhab ini berlanjut di dalam dunia Islam dalam abad pencerahan atau abad keemasan Islam. Mazhab Atena yang lebih bercorak deduktif ditokohi oleh Al-Farabi. Sementara mazhab empiris atau peripatetik yang lebih bercorak indutif ditokohi oleh Ibnu Sina.
Hingga saat ini, perdebatan kedua aliran ini masih berlajut, meskipun sudah mulai tidak lagi tampak lebih jelas perbedaannya karena kecanggihan sains dan teknologi sempat memangkas tembok perbedaan tersebut. Substansi perbedaan kedua aliran filsafat ini berdampak pada berbagai disiplim keilmuan.
Baca juga : Frekuensi Pengulangan Rahman dan Rahim
Bukan hanya dalam bidang kealaman (natural science) tetapi juga dalam dunia sosial kemasyarakatan (social science). Uraian lebih lanjut mengenai pandangan kedua aliran ini akan dibahas dalam artikel mendatang.
Dalam pandangan ahli agama tidak kalah serunya. Para ilmuan keagamaan dan para ulama juga memiliki pandangan berbeda-beda tentang asal usul dan hakekat keberadaan alam semesta. Ada yang cenderung rasional mengikuti atau sejalan dengan analisis para filosof, ada yang lebih bersifat tradisional, bahkan ada yang bersifat mistis. Juga akan dibahas dalam artikel mendatang.
Baca juga : Relasi Tuhan dan Alam: Keberadaan Tuhan (9): Perspektif Agama Hindu (3)
Di dalam Islam juga demikian. Hanya saja di dalam pandangan Islam lebih terpola, karena menurut penelitian penulis, Kitab Suci paling banyak menyinggung alam semesta ialah Al-Qur’an. Ayat-ayatnya yang berjumlah 666 ayat hampir semuanya terkait dengan keberadaan alam semesta. Bahkan ayat dalam bahasa Arab (ayah) berarti ”tanda”, sinonimnya ialah ’alam yang juga berarti alam. Alam itu sendiri di dalam kamus bahasa Arab berarti sesuatu yang dengannya diketahui sesuatu yang lain (ma yu’lam bihi al-syai’).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya