Dark/Light Mode

Pancasila Memperteguh Sikap Mental Pemimpin

Kamis, 2 November 2023 06:34 WIB
Prof. Dr. Ermaya Suradinata
Prof. Dr. Ermaya Suradinata

 Sebelumnya 
Untuk menumbuhkan sikap keadilan dan persatuan, Pancasila juga mendorong persatuan dan keadilan. Dalam pemilihan umum, pemimpin harus dapat memahami dan menghargai keragaman masyarakat serta memastikan: kebijakan dan tindakan mereka mengedepankan keadilan bagi semua warga negara. Terpenting pula penghormatan terhadap hak asasi manusia, di mana Pancasila mencakup prinsip penghormatan terhadap hak asasi manusia. Pemimpin yang dipilih harus menghormati dan melindungi hak-hak dasar warga negara, termasuk hak untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum.

Pancasila mempromosikan prinsip kerakyatan yang di­pimpin oleh hikmat kebijak­sanaan dalam perwakilan, yang mana pemilihan umum adalah sarana di mana rakyat berpartisipasi dalam proses demokratis, dan pemimpin harus menghormati suara rakyat. Dari sinilah semakin dipertegas dan diperjelas bahwa Pancasila mendorong tanggung jawab pemimpin terhadap masyarakat dan bangsa. Dalam pemilihan umum, pemimpin harus memahami bahwa mereka bertanggung jawab atas kebijakan dan tindakan mereka.

Maka relevansi dan aktuali­sasi Pancasila dalam pemilihan umum, menjadi hal penting untuk memastikan bahwa pemimpin yang dipilih memiliki fondasi nilai yang kuat dan etika yang benar. Hal ini membantu masyarakat memilih pemimpin yang dapat diandalkan dan berkomitmen pada kesejah­teraan bersama. Serta, berkontribusi ­pada perkembangan positif negara. Melalui pendidikan, kampanye, dan pengawasan, masyarakat dapat memastikan bahwa pemilihan umum men­cerminkan nilai-nilai Pancasila.

Baca juga : Pancasila Berperan Mengatasi Ketegangan Politik

Dengan demikian gam­blanglah bahwa Pancasila memper­teguh sikap mental pemimpin, adalah konsep yang mengacu pada pentingnya nilai-nilai Pancasila: sebagai dasar bagi sikap mental dan perilaku seorang pemimpin di Indonesia. Konsep ini merupakan bagian integral dari ideologi negara ­Indonesia, Pancasila, yang ter­diri dari lima asas atau nilai dasar.

Pancasila memperteguh sikap mental pemimpin menekankan: seorang pemimpin harus memahami, menginternalisasi, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kepemimpinannya. Di mana Pancasila adalah dasar negara Indonesia, dan terdiri dari lima asas yang mencakup lima sila. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa: Mengakui keberadaan Tuhan dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan. Sila kedua Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menjunjung tinggi martabat manusia dan menghormati hak asasi manusia.

Sila ketiga Persatuan Indonesia: Mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sila keempat ­Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Menjunjung tinggi demokrasi dan keterlibatan ­rakyat dalam proses pengambilan keputusan. Sila kelima Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Mengedepankan prinsip keadilan sosial dalam pembangunan dan distribusi kekayaan.

Baca juga : Geostrategi Sistem Pertahanan dan Bela Negara Indonesia

Pada akhirnya, Pancasila memperteguh sikap mental pemimpin merupakan upaya untuk menanamkan nilai-nilai dasar Pancasila dalam kepemimpinan di Indonesia. Hal ini mendukung pembangunan bangsa yang adil, beradab, demokratis, dan berlandaskan pada nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.

Jadi jelas pemimpin yang me­miliki sikap mental kuat ­ber­dasarkan Pancasila, diha­­rap­kan dapat mengarahkan ­negara ­Indonesia sebagai ­bangsa yang senantiasa berjaya dan ­se­jahtera.

Prof. Dr. Ermaya Suradinata, SH, MH, MS, adalah mantan Gubernur Lemhannas RI.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.