Dark/Light Mode

Tentang Terminologi (2)

Dari Negeri Perang Ke Negeri Dakwah

Senin, 28 Januari 2019 06:38 WIB
SHAMSI ALI
SHAMSI ALI
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Bahkan permusuhan. Di sinilah saya menawarkan kedua kata itu diganti dengan istilah baru. Tentu pergantian itu berdasarkan kepada realita dunia yang saat ini berbeda dari dunia di saat terminologi di atas timbul.

Kata “Darul-harbi” sudah saatnya diganti menjadi “Daar da’wah”. Artinya negara non Islam itu adalah negara di mana kewajiban dakwah menjadi sebuah keharusan. Dakwah melahirkan sikap positif.

Baca juga : Seolah Cuma Islam Yang Berasal Dari Timur Tengah

Pendekatan penuh bijak yang dibangun di atas kasih sayang. Bukan ketakutan dan kebencian. Sementara kata “perang” idiologi menurut saya masanya diganti menjadi “kompetisi” ideologi.

Dalam dunia keterbukaan saat ini, khususnya keterbukaan media, semua ideologi bebas menyampaikan ajarannya. Bahkan ideologi terlarang sekalipun tidak bisa dibatasi hanya oleh aturan-aturan formal. Aliran itu akan menerobos dinding-dinding kamar manusia.

Baca juga : Jangan Khianati Nilai Kemanusiaan, Agama & Konstitusi

Karenanya kata kompetisi akan lebih positif. Bahkan kompetisi akan membangun semangat positif dalam menampilkan ideologi yang diyakini kebenarannya. Sekali terminologi “peperangan” ideologi bisa melahirkan sikap negatif, seperti curiga, khawatir dan takut bahkan benci.

Tapi kompetisi melahirkan sikap positif dan motivasi untuk menawarkan idiologi terbaik kita. Pada akhirnya manusia akan melihat, memilah dan memilih mana yang terbaik dari ragam ideologi itu. Saya yakin: liyuzhirahuualaddiini kullih” itu pasti berlaku. Bahwa ideologi yang benar dan terbaik, pasti menjadi pilihan terbaik pula. [Habis]

Baca juga : Diperlukan Segera, Tim Pencari Fakta

Imam Shamsi Ali: Presiden Nusantara Foundation, Imam Islamic Center New York, Direktur Jamaica Muslim Center, New York, Pendiri Pondok Pesantren Di AS, dan Diaspora Indonesia di Kota New York.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.