Dark/Light Mode

Perubahan Perilaku di Era Pagebluk

Senin, 27 April 2020 02:41 WIB
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
DR Ki Rohmad Hadiwijoyo
Dalang Wayang Politik

RM.id  Rakyat Merdeka - Mudik berarti kembali ke udik atau pulang kampung. Fenomena mudik bukan saja milik orang Indonesia, khususnya Jawa. Warga Amerika Serikat juga. Menjelang perayaan hari raya Thanksgiving, mereka ikut rame-rame mudik ke kota kelahiran untuk merayakan syukuran bersama keluarga. Ada perubahan signifikan para pemudik tahun ini dikarenakan pagebluk Covid-19. Tahun lalu, para pemudik disambut karpet merah dengan mulusnya jalan tol sampai kampung halaman. Pemudik dianggap sebagai ujung tombak dan mesin pemerataan ekonomi daerah. Namun, mudik tahun ini berubah total. Para pemudik yang sudah keburu masuk tol Cikampek justru diminta putar balik kembali ke Jakarta. Aturan ini untuk mencegah penyebaran virus corona. 

Virus corona bukan saja menimbulkan korban jiwa manusia. Dampak dari Covid-19 dapat mengubah perilaku manusia, tatanan ekonomi, sosial dan budaya. Secara ekonomi, belum ada ahli yang berani menghitung berapa kerugian dari pagebluk ini. Bryce Wilkinson, seorang peneliti Selandia Baru, mencoba menghitung besarnya biaya yang dibutuhkan sebuah negara untuk menahan laju penyebaran Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dengan membandingkan trade off fiskal dan pendapatan domistik bruto sebuah negara. Semakin besar biaya yang dikeluarkan, semakin efektif menekan angka kematian akibat terpapar pandemi.

Baca juga : Soal Penghentian Penerbangan Mudik, Garuda Manut

"Corona mengubah perilaku manusia Mo? tanya Petruk, serius. Romo Semar sedang asyik belajar mengakses berbagai informasi dari HP-nya. Teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat membuat Romo Semar teringat wejangan Prabu Kresna kepada para Pandawa setelah usai perang Baratayuda.    

Kocap kacarito, Perang Baratayuda ibaratnya perang dunia keempat antara Pandawa dan Kurawa. Perang saudara untuk memperebutkan tahta kerajaan Hastina dan dimenangkan Pandawa. Prabu Duryudono sebagai orang nomor satu Kurawa menyerah kalah dan tewas di tangan Bima pada hari kedua puluh. Kerajaan Hastina hancur lebur pasca-perang saudara. Sisa-sisa pasukan Kurawa yang masih hidup memilih melarikan diri ke tengah hutan dan tidak mau tunduk dengan pemerintahan baru di bawah Pandawa.

Baca juga : Penyerapan Ayam Ras Peternak Mandiri Mulai Berjalan

Ada rasa penyesalan di hati para Pandawa, khususnya Puntodewa. Pandawa dan Kurawa sama-sama trah dari Sapta Arga keturunan Begawan Abiyasa. Mereka saling membunuh hanya untuk memperbutkan kekuasaan semata. Prabu Kresna sebagai penasehat Pandawa menenangkan perasaan galau yang menyelimuti Pandawa. Kresna dengan tegas mengatakan bahwa perang Baratayuda harus terjadi. Hal ini untuk menyelesaikan tiga permasalahan.

Pertama, membasmi perilaku jahat yang selama ini dilakukan Kurawa. Kedua, sebagai sarana pembalasan hutang budi. Seperti Resi Bisma bersedia mati di tangan Srikandi karena Bisma dulunya membunuh istrinya sendiri Dewi Amba. Dengan perang Baratayuda hutang Bisma dan Dewi Amba bisa terpenuhi. Yang terakhir, makna Baratayuda adalah sebagai ajang “kaul” atau syukuran. Waktu kalah main dadu, Rambut Drupadi ditarik-tarik oleh Dursasono. Drupadi bersumpah tidak akan merapikan rambutnya lagi sebelum keramas dengan darahnya Dursasono. Bima berhasil membunuh Dursasono. Sisa-sisa darah Dursasono yang menempel di bulu tangan Bima diserahkan Drupadi untuk memenuhi kaul keramas. Maka, menurut Kresna perang Baratayuda harus terjadi dan tidak perlu disesali lagi.

Baca juga : Perppu Keuangan Negara Tabrak UUD?

“Bill Gate mengibaratkan pandemi Covid-19 dengan perang dunia Mo,” celetuk Petruk sambil cengengesan. Yang jelas, dia yang pertama kali memiliki ide perlunya dibuatkan “Vaksin Digital”. Dengan vaksin digital data penerima vaksin dapat dimonitor secara online. Sisi positif dari pagebluk Covid-19 yaitu berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. Dengan semakin canggihnya teknologi dan informasi, dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi usaha di era Covid-19. Oye

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.