Dark/Light Mode

Etika Politik Dalam Al-Qur’an (19)

Menepati Perjanjian Damai

Jumat, 15 Februari 2019 08:24 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Pemuda itu berteriak: Wahai umat Islam yang hadir di sini, apakah kalian rela kalau aku diserahkan ke tangan mereka? Sahabat Nabi pada diam.

Nabi melanjutkan perkataannya dengan mangatakan: Wahai Abu Jandal, kembalilah dan bersabarlah, Allah SWT akan memberikan jalan keluar untukmu bersama orang-orang yang bersamamu.

Baca juga : Mengenal Kelompok Ahluz Dzimmah

Kami baru saja mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan kami telah berjanji untuk menaati mereka perjanjian itu dan tidak mungkin kami bisa melanggar perjanjian itu.

Para sahabat terdiam menyaksikan pemandangan itu dan pasukan non muslim Quraisy menyaksikan kuatnya komitmen Nabi terhadap apa yang telah dinyatakannya. Nabi memberikan nasehat kepada para sahabatnya dan sekaligus kepada seluruh umatnya agar selalu menaati janji, sekalipun kepada musuh.

Baca juga : Menciptakan Rasa Aman

Ia menegaskan agar umat Islam jangan munafik. Menurut beliau, ciri-ciri orang munafik itu ada empat, yaitu 1) Bila dipercaya ia khianat. 2) Bila bicara ia bohong. 3) Bila berjanji ia tidak tepati. 4) Bila bersengketa ia curang. (HR. Bukhari-Muslim).

Al-Qur’an juga telah memperingatkan agar orang-orang menepati janji ke dalam bentuk sebuah perumpamaan menarik, yaitu: Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.