Dark/Light Mode

Jokowi `Disentil` Komisi IX DPR RI

Rabu, 1 Juli 2020 09:19 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Namun, Senin 29 Juni, sehari setelah video presiden marah-marah viral di semua media massa, dan media sosial, Komisi IX DPR-RI (bidang kesehatan dan tenaga kerja) menggelar rapat kerja dengan menteri Kesehatan. Rapat dipimpin langsung oleh Ketuanya, Ibu Felly Estelita Runtuwene dari Fraksi Partai Nasdem. Bu Felly membenarkan anggaran Kemenkes untuk menangani Covid-19 berjumlah Rp 75 triliun, bahkan kemudian meningkat lagi jadi Rp. 87,5 triliun. Tapi, yang masuk ke DIPA Kemenkes hanya Rp 1,96 trilun dengan realisasi 17,6% ! Jumlah itu pun digunakan Kemenkes bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Angka anggaran Kemenkes untuk menangani Covid-19 memang cukup membingungkan menurut Bu Felly Estelita, dari total anggaran, Kemenkes mengajukan Rp 54,56 triliun. “Yang [baru] disetujui oleh Kementerian Keuangan hanya Rp 25,73 triliun.”

Baca juga : Presiden Harus Tolak RUU HIP!

Sementara itu, penggunaan anggaran Kemenkes sejauh ini terdiri atas insentif tenaga kesehatan Rp 331,29 miliar, santunan kematian Nakes Rp14,1 miliar dan penyediaan bahan pangan tambahan Nakes dan relawan dalam proses pembahasan.

Kemudian selebihnya anggaran Rp 23,77 triliun masih dalam proses revisi DIPA. Kementerian Keuangan yang sedang proses DIPA. Dan anggaran ini belum masuk DIPA Kemenkes sehingga belum bisa direalisasikan.”

Baca juga : Ramai-ramai Gorok Parpol Cilik

Semua data yang jelimet itu diungkap oleh Ketua Komisi IX dalam jumpa pers usai rapat bersama Menteri Kesehatan. Ketua Komisi IX secara blak-blakan mengatakan Komisinya merasa perlu untuk mem berikan klarifikasi sehubungan dengan pernyataan Presiden Jokowi terhadap Kinerja Menteri Kesehatan. “Soalnya Menkes tidak mau [atau tidak berani?] memberikan klarifikasi. Tapi Komisi IX DPR merasa perlu memberikan klarifikasi [kepada publik].” Di sini, pimpinan Komisi IX tampaknya tidak berani mengatakan “Komisi IX perlu memberikan klarifikasi kepada Presiden Jokowi......” Diam-diam Bu Felly sebetulnya sudah masuk ke ranah High Context Communication dari perspektif komunikasi! Secara implisit, konten jumpa pers yang digelar Komisi IX tanggal 29 Juni 2020 telah “menyentil” Presiden Jokowi; hanya saja diberikan embel-embel “untuk memberikan klarifikasi” tentang anggaran Kemenkes.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.