Dark/Light Mode

Terorisme Domestik Di Kongres Amerika

Jumat, 8 Januari 2021 06:45 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

RM.id  Rakyat Merdeka - Istilah “domestic terror” dilontarkan oleh salah satu pimpinan Kongres Amerika terhadap apa yang terjadi di Gedung Kapitol pada 6 Januari 2021 waktu Washington DC atau 7 Januari 2021 WIB. Istilah lain yang dipakai “Insurgency”, pemberontakaan. Definisi “insurrection” menurut satu kamus “an active revolt or uprising”, pemberontakan. terhadap pemerintah atau otoritas yang sah.

Apa yang terjadi di Gedung Kapitol pada 6 Januari 2021 ?

Baca juga : Disfungsi Jabatan Wakil Menteri (2)

Hari itu Kongres di bawah pimpinan Mike Pence, Wakil Presiden Amerika, akan mengesahkan hasil Pilpres 3 November 2020. Sesuai ketentuan Konstitusi Amerika, hasil Pemilihan Presiden harus mendapat pengesahan resmi dari Konggres. Berdasarkan putusan Kongres itu, maka Presiden dan Wakil Presiden yang dinyatakan memenangkan Pilpres akan dilantik pada 20 Januari. Maka, sejak saat itu dimulai pemerintahan baru.

Presiden Donald Trump sejak awal tidak mengakui hasil Pilpres. Ia selalu menuduh dirinya telah dicurangi oleh kubu Joe Biden. Maka, ia memerintahkan pimpinan Partai Republik untuk melawan habis-habisan hasil Pilpres yang “curang” itu.

Baca juga : Disfungsi Jabatan Wakil Menteri (1)

Ia pun membentuk Tim Penasihat Hukum yang terdiri atas para pakar hukum untuk menantang Joe Biden. Tapi, sikap Trump ini dicela dan dicerca oleh berbagai kalangan, termasuk oleh para Senator dari Republik. Mereka minta supaya Trump mengajukan bukti-bukti yang meyakinkan untuk mendukung tudingan kubu Joe Biden “main kayu” dalam Pilpres. Dan bukti-bukti konkret itu tidak pernah diajukan oleh kubu Trump. Meskipun demikian, Trump tetap bersikap “dablek”, berteriak terus untuk tidak mengakui hasil pemilu.

Menjelang Hari Natal, Presiden Trump dan keluarganya meninggalkan Gedung Putih untuk berliburan. Tempat liburan dirahasiakan. Keluar dari Gedung Putih, Trump masih tersenyum, seolah-olah tetap pede dengan mengatakan akan terus fight membatalkan hasil Pilpres.

Baca juga : Misteri Diplomat Jerman Ke Kantor FPI

Kemudian timbul spekulasi apakah Trump akan menghadiri upacara pengambilan sumpah Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris. Jawaban yang hampir definitif: Trump tidak akan hadir. Jika hadir, sama juga mengakui kemenangan Biden/Kamala, padahal hingga awal Januari 2021 Trump masih keras sikapnya: kemenangan Biden tidak sah, karena Pilpres banyak diwarnai kecurangan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.