Dark/Light Mode

Moeldoko Menggoyang Demokrat, Ada Apa?

Rabu, 3 Februari 2021 15:40 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
PPP mengalami nasib idem ditto. Setelah Suryadharma Ali dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Umum pada 2014, karena terbukti korupsi sewaktu menjabat Menteri Agama, posisinya digantikan oleh Sekjen Romahurmuziy yang kemudian naik jadi Ketua Umum.

Tapi, Romi pun kemudian terjerat kasus suap, meski suap yang diterima tergolong kecil jumlahnya. Setelah Romi jatuh, pengurus DPP terbelah dua lagi.

Pemerintah tentu gembira, jika partai politik yang diragukan kesetiaannya terbelah dua.

Baca juga : Matinya Harian Suara Pembaruan (2/Selesai)

Golkar nyaris mengalami nasib sama. Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo, semula memperebutkan kursi Ketua Umum. Bambang tak kuasa membendung arus Airlangga, karena pemerintah Jokowi memang lebih condong ke Menko Perekonomian Nasional ini.

Hanya PDIP yang tetap solid, meski pernah digoyang juga pada sekitar tahun 2007, oleh puluhan kader senior pimpinan Arifin Panigoro.

Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) yang didirikan sang pembelot hanya berumur jagung, bubar pasca Pemilu 2009.

Baca juga : Matinya Harian Suara Pembaruan (1)

Pengalaman perpecahan di kalangan parpol inilah yang tampaknya membuat Bu Megawati Soekarnoputri bersikeras untuk tidak mau melepaskan jabatannya, sebagai Ketua Umum PDIP.

PDIP hanya boleh dipimpin oleh politisi yang “punya darah Soekarno”. Ibu Mega jauh-jauh hari pun sudah mempersiapkan puteri kesayangannya, Puan Maharani, untuk duduk di kursi RI-1. Momentum itu diharapkan datang pada Pemilu 2024.

Berita sudah viral ke mana-mana, bahwa Puan hendak dipasangkan dengan Prabowo Subianto. Memang benar Jokowi sudah tidak bisa maju lagi pada Pemilu 2024. Tapi, people power milik Jokowi saat ini, mungkin hingga 2024, masih perkasa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.