Dark/Light Mode

Moeldoko Menggoyang Demokrat, Ada Apa?

Rabu, 3 Februari 2021 15:40 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Jika kekuatan rakyat milik Jokowi memberikan dukungan kepada duet Puan-Prabowo, mimpi mereka, peluang kemenangan pasangan ini amat besar.

Itulah sebabnya, Prabowo sebagai politisi cerdik, pagi-pagi sudah menyeberang ke kubu Jokowi. Dari lawan keras, banting setir jadi kawan lengket! Mengkhianati kawan-kawan seperjuangannya pada 2014 dan 2019 ? Masa bodoh dengan stempel negatif itu.

Ingat, dalam politik, tidak ada kawan abadi. Yang ada hanya kepentingan pribadi. Demi kepentingan pribadi itu, menjilat ludah yang masih basah sekali pun nggak apa-apa, nggak usah merasa malu!

Baca juga : Matinya Harian Suara Pembaruan (2/Selesai)

Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra all-out mendukung pemerintah Jokowi. Sebaliknya, Jokowi pun – kelihatannya – amat happy karena dapat dukungan kuat Prabowo.

Apakah duet Puan-Prabowo akan berjalan mulus? Belum tentu! Suara miring dari pimpinan sejumlah parpol lain, sayup-sayup sudah terdengar. Mereka memeras otak untuk mencari pasangan alternatif, untuk berkontestasi pada Pemilu 2024.

Kenapa cuma Puan-Prabowo?! Muncullah spekulasi pasangan Anies Baswedan – Susi Pudjiastuti. Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo dan AHY juga disebut-sebut punya bobot jadi capres atau cawapres. Tapi, lewat partai apa?

Baca juga : Matinya Harian Suara Pembaruan (1)

UUD 1945 mengamanatkan seseorang yang mau nyapres, harus didukung dan dicalonkan oleh partai politik tertentu. Di luar PDIP, Golkar dan Gerindra. Masih ada beberapa parpol yang punya kekuatan cukup potensial untuk bertanding pada Pilpres 2024. Yaitu Partai Demokrat, PKS, dan PKB.

PAN, meski tergolong kecil suaranya di parlemen, juga punya pengaruh yang tidak boleh dientengkan. Partai Demokrat sebetulnya potensial untuk menantang duet PDIP-Gerindra. Sayang, partai ini dikelola mirip-mirip gaya PDIP: menerapkan “sistem keluarga”.

Orang-orang yang potensial tampaknya kecil peluangnya untuk tampil dan memimpin. Kecuali SBY sebagai founder dan Ketua Umum Partai, AHY, Ibas, bahkan isteri AHY, semua diberikan posisi kunci dalam DPP.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.