Dark/Light Mode

Bank Indonesia Yang Religius (3)

Komitmen Keagamaan Dan Keindonesiaan

Senin, 1 April 2019 08:36 WIB
SHAMSI ALI
SHAMSI ALI
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Tapi lebih penting, kepada substansi keagamaan. Pancasila sebagai dasar dan falsafah negara jelas, secara substantif semuanya ajaran agama. Demikian pula UUD 45 mengajarkan bahwa agama adalah hak dasar semua warga.

Bahkan lagu Indonesia Raya menyebutkan jika bangsa ini tidak saja dibangun secara fisik dan material. Tapi “bangunlah jiwanya” justru disebutkan terlebih dahulu sebelum “bangunlah badannya”.

Baca juga : Dari Ibadah Pribadi Menjadi Ibadah Institusi

Di sinilah saya menyimpulkan bahwa komitmen beliau untuk menjadikan Bank Indonesia sebagai institusi yang religi, tidak saja karena komitmen keagamaan.

Tapi sebagai pejabat negara, itu adalah komitmen kenegaraan dan kebangsaan sekaligus. Di akhir acara ramah tamah dan doa bersama itu saya hanya menengadahkan tangan ke langit, berdoa kepada Allah SWT, kiranya Bapak Gubernur dan Bank Indonesia dijaga dan diberikan kemudahan memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara.

Baca juga : We Will Never Be Intimidated

Semoga dengan “jihad” keuangan dan ekonomi Bapak Gubernur dan seluruh Pejabat BI yang dibangun di atas keyakinan “Kuasa Ilahi”, Indonesia bangkit menjadi negara yang maju, kuat dan besar sejajar dengan negara-negara besar dunia lainnya. (New York, 15 Februari 2019) [Habis]

Imam Shamsi Ali : Santri para ulama, Presiden Nusantara Foundation, Imam Islamic Center New York, Direktur Jamaica Muslim Center New York, Pendiri Pondok Pesantren Di AS, dan Diaspora Indonesia di Kota New York.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.