Dark/Light Mode

Anies Dihimpit Banjir Dan Politik

Rabu, 24 Februari 2021 07:24 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Bagaimana strateginya? Berikut omongan Anies menjelang terpilih sebagai Gubernur DKI:

1. "Membereskan" sumber banjir di hulu sehingga volume air yang sampai ke Jakarta berkurang.

2. Melakukan gerakan membangun sumur- sumur resapan di Jakarta.

3. Memastikan aliran air tidak terhambat dengan membersihkan gorong-gorong hingga sungai.

4. Memastikan tidak terjadi sedimentasi yang berlebihan di ”hilir "

Baca juga : Kritik Dan Kecaman Dalam Demokrasi

BAGUS! Konsep Anies menyelesaikan masalah banjir di Jakarta: dari hulu sampai hilir “disikat”. Air dari hulu “diamankan”, yang di tengah dipastikan turun ke bawah, dan di hilir kita bereskan," ujar Anies dalam acara "Jakarta Kece-Bagaimana Cara Ahok dan Anies Mengatasi Banjir?" yang ditayangkan stasiun televisi Netmediatama pada 13 Desember 2016.

Apakah Gubernur sudah mengerjakan 4 strategi dari hulu ke hilir itu ? Kita SANGAT ragu. Banjir bandang yang menerjang di 2/3 wilayah Ibukota membuktikan Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies Baswedan praktis tidak melakukan tindakan-tindakan serius apa pun untuk menbgatasi banjir.

Ia lebih sibuk mempersolek trotoar, terutama trotoar di jalan-jalan yang dilwati orang kaya dan pejabat seperti Sudirman, Thamrin, Merdeka Selatan/Barat/Utara yang dekat Istana, Kawasan Kebayoran Baru, Kemang dsb. Kawasan sekitar Gelora Bung Karnor dipercantik habis-habisan.

Yang aneh lagi, Anies tiba-tiba menggulirkan gagasan menggelar lomba mobil mewah Formula E dengan anggaran Rp 1,6 triliun. Pohon-pohon rindang di Kawasan Monas dibabat nyaris habis dalam rangka mempersiapkan acara elite itu dengan dukungan petinggi pemerintah. Masih untung, Ibu Megawati Soekanoputri berteriak keras menentang “rencana gila” itu seraya mendesak Presiden Jokowi membatalkannya!

Jelas, Anies Baswedan TIDAK FOKUS dalam bekerja. Banjir dan kemcetan mestinya jadi prioritas pertama kerja Gubernur DKI.

Baca juga : Moeldoko Menggoyang Demokrat, Ada Apa?

Bagaimana kaitan antara masalah banjir dan Pak Anies? Dulu, Jokowi dicaci-maki karena dituding tidak becus mengatasi banjir. Ketika Ahok menggantikan Jokowi sebagai Gubernur, ia bekerja keras. Normalisasi sungai menjadi salah satu prioritasnya.

Memang program ini berisiko fatal. Bantalan sungai yang “dibersihkan” berakibat ratusan rumah harus dibabat, sehingga banyak warga miskin yang kehilangan tempat tinggal.

Ketika Anies menjabat Gubernur, ia berjanji takkan gusur rumah-rumah di bantaran sungai. Maka, proyek normalisasi sungai tidak “jalan”. Anies ingin diacungkan jempol sebagai Gubernur pembela orang miskin.

Itulah sebabnya, meski 2/3 wilayah Ibukota nyaris terendam oleh banjir dahsyat selama 2 minggu terakhir, kitik apalagi kecaman terhadap Gubernur Anies Baswedan nyaris tidak ada! Aman. Karena korban banjir, mayoritas, mungkin para pendukung beliau waktu Pilkada Gubernur tempo hari.

Yang mengherankan juga, Presiden Jokowi nyaris tidak permah keluarkan komentar apa pun tentang banjir dahsyat di Ibukota, apalagi menyindir dan mengkritik sang Gubernur. TIDAK ADA.

Baca juga : Matinya Harian Suara Pembaruan (2/Selesai)

Padahal sebagai mantan Gubernur DKI, Jokowi pasti kaya dengan pengalaman mengurus masalah banjir. Yang ada kritik keras dari Mengteri PUPR Pak Basuki. Ia nyaris bertanya apa saja yang sudah dikerjakan oleh Anies Baswedan mengatasi bannjir?

Banjir yang tiada habis-habisnya melanda Jakarta tiap tahun dengan korban material dan jiwa yang tidak kecil, mungkin saja jadi good news bagi sementara pejabat tinggi kita.

Kok gembira? “Kan kami sudah ulang-ulang mengatakan Jakarta tidak lagi pantas jadi Ibukota Negara. Ibukota harus segera dipindah ke Kalimantan Selatan. Selesailah masalah banjir di Ibukota Negara kita. Bahwa banjir masih terus melanda Jakarta, emang gue pikirin..! (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.