Dark/Light Mode

Reshuffle Kabinet Dan Kicauan Survei (1)

Kamis, 15 April 2021 06:44 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Hasil survei Center for Strategic and International Study (CSIS) mengunggulkan Megawati Soekarnoputri di urutan paling atas alias No.1. Soegeng Saryadi Sindycated (SSS) mencatat Prabowo Subianto calon presiden paling kuat. Lembaga Survei Indonesia (LSI) pimpinan Saiful Mudjani menampilkan Mahfud MD, Ketua Mahkamah Kosntitusi, calon paling kuat. Beberapa hasil polling lain menyebutkan nama Hatta Radjasa calon terkuat. Ada pula yang mencatat Aburizal Bakrie di posisi No. 4, setelah Megawati, Prabowo Subianto dan Jusuf Kalla.

Yang unik dari polling LSI adalah urutan “5 besar” calon presiden 2014, yakni Mahfud, Jusuf Kalla, Dahlan Iskan, Sri Mulyani dan Hidayat Nur Wahid (HNW), mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, juga mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.

Baca juga : NEGARA SEDANG BOKE MAU BANGUN IBU KOTA BARU

Hasil Pilpres 2014? Kita semua sudah sama-sama ketahui: Joko Widodo.

Ada kabar yang mengatakan Prabowo Subianto --yang berpasangan dengan Hatta Radjasa-- marah-marah ketika ia dikalahkan Jokowi (dan JK), si tukang kayu dari Solo. Ia menuding dikibuli beberapa lembaga survei yang selalu mengunggulkan namanya.

Baca juga : Plintat-Plintut Tentang Kebijakan Mudik

Seorang politisi yang beken namanya punya ambisi memimpin bangsa kita. Ia tanya saya, bagaimana peluangnya; saya jawab apa adanya menurut analisis saya: “Berat, Pak!” Rupanya, diam-diam dia didekati seorang yang memiliki lemaga survei kondang. Ia sarankan supaya politisi itu maju, “peluang bapak besar, sebab nama dan kinerja Bapak selama ini sangat diakui rakyat”.

Rupanya, politisi teman saya itu terpikat oleh rayuan tersebut. Bicara punya bicara, ia dimintakan dana sebesar Rp 2 miliar sebagai “down payment”.

Baca juga : Demi Integritasnya, Jokowi Harus Copot Moeldoko

“Edan, belum apa-apa sudah minta uang M-M-an, memang saya cukong!” celetuk politisi tersebut.

Pemilu 2014 mungkin paling heboh dari perspektif kiprah lembaga survei. Hasil dua kubu lembaga survei saling kejar-mengejar: masing-masing mengungguli Prabowo dan Jokowi. Usai pemilu, usai Mahkamah Konstitusi menetapkan pasangan Jokowi-JK sebagai pemenang, ada upaya serius dari sejumlah lembaga polling untuk menggugat beberapa lembaga polling yang dituding abal-abalan, tapi upaya ini kemudian kandas. (Bersambung)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.