Dark/Light Mode

Reshuffle Untuk Citra Pemerintahan Jokowi

Rabu, 8 Mei 2019 05:13 WIB
Prof. Tjipta Lesmana
Prof. Tjipta Lesmana

 Sebelumnya 
Sikap “bertindak setelah menteri yang bermasalah mundur”, menurut hemat kita, bukan sikap yang mencerminkan anti-korupsi, tetapi sikap aman-aman saja, setidaknya sikap yang meragukan tekad Presiden untuk sungguh-sungguh membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.

Maka, pendapat seperti itu sama dengan “bisikan racun” yang justru dapat menjatuhkan integritas Jokowi! Jokowi jangan lupa bahwa ia mengemban misi lebih berat jika Tuhan merestuinya memimpin Indonesia untuk 5 tahun lagi.

Misi tersebut adalah mengamankan partai-partai koalisinya melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan pada periode 2024-2029.

Baca juga : Ibukota Mau Dipindah? Entar Dulu

Jokowi harus mengakhiri kepemimpinannya pada 2024 sesuai ketentuan konstitusi. Pada saat itu akan terjadi lagi “pertempuran dahsyat” untuk merebut kursi RI-1.

Pimpinan partai-partai koalisi Jokowi, terutama PDIP, Golkar dan Nasdem, tentu sekarang sudah berikhtiar untuk incar kursi RI-1 pada Pemilu 2024.

Sebaliknya, partai-partai oposisi sejak Jokowi dilantik pada 20 Oktober 2019 pun sudah menyusun strategi jitu untuk melumpuhkan “kubu Jokowi” Motto mereka: Berjuang kembali dan harus menang pada 2024!

Baca juga : Rekonsiliasi, Apa Bisa?

Salah satu warisan (legacy) yang bisa diturunkan Jokowi kepada teman-teman seperjuangannya untuk mengamankan politik 2014 adalah sungguh-sungguh mengelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya, disamping meningkatkan kesejahteraan rakyat (Cita ke-5).

Sejarah berbicara nyata. Perolehan suara Partai Demokrat anjlok pada Pemilu 2014 karena citranya yang buruk sepanjang kepemimpinan SBY 2009-2014.

Partai Kim Young Sam kalah telak dalam pemilu di Korea Selatan karena puteranya, Kim Hyun-chul, terbukti terlibat skandal korupsi senilai USD 7 juta dan divonis 3 tahun penjara.

Baca juga : Masalah Inti Konflik Keras Kedua Kubu

Kim Dae-Yung dieluk-elukkan mayoritas rakyat dengan mulus memenangkan pemilu karena “bendara anti-korupsi” yang dikibarkan tinggi-tinggi.

Untuk itu, Presiden Jokowi sebaiknya segera merombak kabinetnya, sekaligus membersihkan kabinetnya dari segala aroma busuk yang menyerupai korupsi! ***

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.