Dark/Light Mode

Memaknai Kebebasan Beragama (1)

Minggu, 3 Oktober 2021 06:30 WIB
Nasaruddin Umar
Nasaruddin Umar
Tausiah Politik

 Sebelumnya 
Selain ayat-ayat tersebut, terdapat sejumlah hadis yang senada dengannya, yang memberikan kebebasan orang untuk memilih agama dan keyakinan di luar agama Islam.

Baca juga : Mayoritas-Minoritas dalam Islam (2)

Pengalaman kasus Usamah ibn Zaid juga dapat dijadikan contoh. Ia dipi­lih Nabi menjadi Panglima Angkatan Perang ketika masih berumur di bawah 20 tahun. Ketika ia mengejar dan mem­bunuh seorang musuh yang terjebak lalu membunuhnya setelah sempat men­gucapkan kalimat syahadat.

Baca juga : Mayoritas-Minoritas dalam Islam (1)

Peristiwa ini sampai kepada Nabi dan ia memang­gil Usamah dalam keadaan marah. Ia menyesalkan mengapa ia membunuh orang yang sudah bersyahadat.

Baca juga : Bentuk-bentuk Penistaan (2)

Usamah menjelaskan, kalau orang itu sangat berbahaya dan ia bersyahadat ketika ia terpojok di pinggir tebingt. Nabi menolak alasan Usamah dengan men­gatakan: Nahnu nahkum bi al-dhawahir, wa Allah yatawalla al-sarair (Kita hanya menghukum apa yang tampak, dan Allah SWT yang menghukum apa yang tersimpan di hati orang). (*)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.