Dark/Light Mode

Beda Perlakuan Hukum, 1 Bebas, Rival Dibui

ANDRE ROSIADE, Juru Bicara Prabowo-Sandiaga: Pendukung Penguasa, Pasti Aman-aman Saja

Sabtu, 22 Desember 2018 15:16 WIB
Beda Perlakuan Hukum, 1 Bebas, Rival Dibui ANDRE ROSIADE, Juru Bicara Prabowo-Sandiaga: Pendukung Penguasa, Pasti Aman-aman Saja

 Sebelumnya 
Dari pantauan tim Prabowo-Sandiaga daerah mana saja yang lolos dari hukuman tersebut?
Kalau untuk Walikota Batam sendiri sih saya biasa saja ya, karena kan Walikota Batam itu dari partai penguasa. Bahkan yang lebih parah itu di kampung saya, Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Hendra Joni itu pakai baju dinas lengkap dengan pangkatnya, tapi itu bebas-bebas saja dia.

Jadi, bukan hanya Walkot Batam Rudi, tapi kepala daerah yang deklarasi dukung Pak Jokowi di Riau dan Sumatera Barat juga aman. Selamat saja. Luhut dan Sri Mulyani juga aman, padahal jelas ada rekamannya saat di Bali lalu itu.

Menurut Anda, kenapa perbedaan pemberiaan hukuman itu bisa terjadi?
Ini yang masih menjadi PR. Bawaslu ini kan menyatakan kasus ini bersalah lalu dibawa ke Gakkumdu dan di Gakkumdu ada kepolisian dan kejaksaannya dan ini kan berada di bawah presiden petahana kan. Nah biasanya Bawaslu sudah merekomendasikan bisa diproses tetapi pas dibawa ke Gakkumdu, polisi sama jaksanya itu enggak bisa. Akhirnya prosesnya itu berhenti.

Baca juga : MOCHAMMAD AFIFUDDIN, Komisioner Bawaslu: Kami Tak Istimewakan Pendukung Petahana

Jadi menurut Anda ada masalah di tubuh Gakkumdu?
Ya seperti di kasus Pesisir Selatan. Seharusnya ini menjadi evaluasi bagi kita. Menghadapi petahana itu, posisi kepolisian dan kejaksaan itu tidak dibawah petahana. Jadi nanti tahun 2024 tidak seperti ini lagi. Begitu lah.

Jadi menurut Anda Gakkumdu ini tidak independen dalam bekerja?
Biarkan masyarakat yang menilai terhadap kinerja mereka. Ya mau diapain lagi. Masyarakat juga kan mengamati secara seksama, sudah tahulah mereka itu. Apa yang sebenarnya terjadi sekarang.

Oh ya, kalau dari kubu Anda apakah ada kasus yang langsung dipermasalahkan, padahal bukti-bukti kurang?
Terbaru juga kan Anies Baswedan gara-gara salam dua jari kayak thejakmania. Seperti itulah. Giliran kepala daerah yang lain tidak pernah dikomentari oleh Menteri Dalam Negeri, tetapi giliran Anies langsung dikomentari oleh Mendagri.

Baca juga : DAHNIL ANZAR SIMANJUNTAK, Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi: Cari Perhatian Jokowi Lewat Janji Anarkistis

Jadi menurut Anda tindaklanjut dari laporan cenderung dilanjut-kan ketika tim Anda yang salah?
Ya seperti itulah.

Tapi apakah ada upaya dari tim Anda untuk meminta perubahan di tubuh Gakkumdu?
Saya minta Bawaslu mengevaluasi dengan Komisi II. Kalau perlu direvisi undang-undangnya. Bawaslu independen, sementara sentra Gakkumdu kan di bawah presiden. Banyak kejadian Bawaslu mau naikin kasus tapi kemudian kasusnya tidak dilanjutkan. Jadi ya harus dievaluasi, dengan kejadian berulang-ulang . Gakkumdu menyatakan tidak, berarti ada masalah ini. Ini menjadi PR bersama. Jangan sampai, kalau kita menghadapi petahana kaya gini mulu kejadiannya.

Terus bagaimana tim Anda meyakini masyarakat terkait kasus semacam ini?
Ya kita perbanyak mendatangi masyarakat door to door dari rumah ke rumah mulai per Januari 2019.

Baca juga : Mohamad Taufik, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta: Aneh Kalau Orang Melaporkan Anies

Apa kasus semacam ini tidak dikhawatirkan oleh tim Anda?
Enggak juga, seribu alasan kan bisa dicari. Yang penting kita sudah berikhtiar dan berusaha semaksimal mungkin. Ya kalau memang mentok, biar masyarakat saja yang menilai. masyarakat yang silent majority itu nggak bodoh kok. Mereka itu menga¬wasi, mengamati semuanya. [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.