Dark/Light Mode

Award Kebohongan PSI Berujung Perkara

DARA ADINDA NASUTION : Kami Ingin Berikan Antibiotik Hoaks Kepada Masyarakat

Minggu, 13 Januari 2019 14:22 WIB
Award Kebohongan PSI Berujung Perkara DARA ADINDA NASUTION : Kami Ingin Berikan Antibiotik 
Hoaks Kepada Masyarakat

 Sebelumnya 
Kenapa harus dengan cara memberikan ‘award kebohongan’ bukan dengan cara lain?
Kemarin juga banyak yang bertanya. Ya karena kalau kita tegur dan hanya melemparkan pernyataan di media, itu enggak bakal dipakai. Semua orang sudah membantah. Tapi kita ingin membuat orang terbe-lalak. Itu kan yang kita berikan juga sebuah protes simbolik. Ya sudah kita kasih (award) kepada ketiga tokoh tersebut.

Atas award ini, PSI justru dianggap partai alay, norak. Apa tang-gapan Anda?
Kita sih kalau dibilang sebagai partai alay sih enggak setuju ya. Karena itu adalah sebuah tindakan yang kita pikirkan dan itu adalah sebuah upaya menyelamatkan demokrasi kita. Karena kalau mereka hanya sekali berbohong mungkin lebay kita kasih.

Tetapi ini kan sebuah pola yang sudah kita lihat dari tahun lalu. Ini kok sepertinya gemar sekali, dan kita menilai sepertinya perlu dikasih ‘teguran’. Lucunya, ketika bilang kita ini alay dan norak, justru mereka akan memberikan award tandingan ke kita sebagai partai ter-alay sedunia. Kita sih kalau ada award, bakal kita tunggu saja.

Baca juga : YANDRI SUSANTO : Kader Di Daerah Meminta Supaya Bang Bara Dipecat

Tapi kan itu seperti menjilat ludah sendiri. Karena mereka sudah mengatakan kita alay, kenapa jadi ikutan ngalay. Memang tidak ada tuh selain niru kampanye orang dan nyebar hoax?

Anda beserta kader lainnya sudah dilaporkan ke polisi terkait award ini. Bagaimana itu?
Kita menghormati saja langkah hukum yang ditempuh mereka karena mereka kan mempunyai hak hukum untuk melaporkan kita. Kalau sampai tahap pemanggilan, kita akan datang dan hadapi proses.

Tapi dari kita merasa tidak melakukan pelanggaran hukum apapun. Karena itu sesuatu yang sudah jelas dan sudah kita eskpose kebohongannya. Karena ada unsur kepentingan publik yang dipertimbangkan. Kita kan mau membela KPU, kita mau memberikan pendidikan politik. Kita enggak mau demokrasi kita dikotori hal semacam ini.

Baca juga : BARA HASIBUAN : Mereka Tidak Punya Hak Mendesak Saya Mundur

Memangnya enggak khawatir hal itu justru akan mendegradasi partai Anda. PSI partai baru yang tidak memiliki basis pemilih lho?
Kita optimis enggak akan turun ya. Karena kan yang kita sasar bukan suara Gerindra sih ya. Kita sadar bahwa award semacam ini membuat pro kontra juga, tetapi serangan datang dari kubu sana, dan mereka memang bukan target kita. Target kita adalah orang-orang yang masih mau berpolitk dengan akal sehat, nasionalitas dan orang-orang yang enggak mau dibohongi. Secara survei kan elektabilitas kita dengan adanya isu-isu ini meningkat.

Agaknya PSI memang menggunakan strategi semacam ini untuk menggenjot suara ya?
Kami belum mengukur apakah memang ada dampak elektoral atau tidak. Itu adalah sunnatullah, entah naik atau turun. Tetapi yang lebih besar dari ini bahwa kita melihat, harus ada upaya yang dilakukan untuk memberikan antibiotik kepada masyarakat yang sudah terkena hoaks.

Sebagai partai pendukung Jokowi- Ma’ruf Amin, apa enggak khawatir langkah partai Anda akan memberikan pengaruh negatif?
Kita sih enggak. Ada beberapa komentar dari Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin. Kemarin Mas Karding bilang bahwa ini bentuk kreatifitas dan kecerdasan politik. Terus Mas Hasto juga mangatakan bahwa itu langkah bagus yang ditempuh untuk si pembuat hoaks.

Baca juga : AMIRUDDIN : Pilih Hukuman Mati, Tidak Baca Konstitusi

Jadi sih sebenarnya dari koalisi sendiri tidak ada yang terlalu meributkan hal ini dan menilai semua partai memiliki independensi masing-masing juga. Toh kalau dilihat, award ini kita juga membela Pak Jokowi juga. Apalagi Pak Jokowi sudah beberapa kali menjadi korban hoaks dari kubu sebelah [NNM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.